Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tafsir Surat Yasin Ayat 40 Tentang Siang dan Malam
6 September 2021 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 15 Juni 2022 11:40 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Surat Yasin sering dibaca masyarakat Indonesia karena Surat Yasin merupakan inti dari Al-Qur’an. Mengutip buku berjudul Menerapkan Keajaiban Surah Yasin dalam Kehidupan Sehari-hari karangan Achmad Chodjim (2008: 20) Surat Yasin adalah jantung dari Al-Qur’an. Disebut sebagai jantung, karena dalam Surat Yasin mencakup penjelasan tentang keberadaan Allah, hari kebangkitan, keimanan kepada Allah dan para nabi beserta tujuannya, serta bantahan terhadap orang-orang kafir dan musrik. Selain itu dalam Surat Yasin juga diutarakan tentang kebenaran ajaran ilahi dan kejadian di surga dan neraka beserta penghuninya.
Salah satu bentuk kebesaran Allah terdapat dalam Surat Yasin ayat 40. Lantas bagaimana isi dan tafsir Surat Yasin ayat 40? Berikut penjelasannya.
Tafsir Surat Yasin Ayat 40
Adapun bacaan dan arti Surat Yasin ayat 40 adalah,
ADVERTISEMENT
Alam semesta dan isinya telah diatur secara detail dan terperinci berdasarkan Sunnatullah (ketetapan Allah). Masing-masing dari matahari dan bulan, siang dan malam telah ditetapkan dan tidak mungkin dilampauinya. Apabila terdapat matahari maka pertanda siang, selain itu tidaklah mungkin matahari ada di malam hari. Matahari dan bulan mengelilingi garis edarnya atau bergerak bolak-balik secara terus menerus sampai akhir zaman. Semuanya ini adalah bentuk kekuasaan dan keagungan Allah sang maha kuasa dan bijaksana.
ADVERTISEMENT
Memahami makna dalam Surat Yasin ayat 40 dapat dijadikan pembelajaran bahwa Allah adalah maha besar atas segala alam dan isinya. Di sisi lain, manusia adalah makhluk yang sangat kecil dibandingan yang telah Allah buat. Lantas pantaskah manusia merasa dirinya tinggi dan sombong atas segala yang ia miliki? Apabila Allah berkehendak, sangatlah mudah bagi-Nya untuk menghilangkan apa yang manusia miliki.
Sebagai umat muslim, sepatutnya kita rendah diri dan juga semakin banyak beribadah kepada Allah SWT. Selain itu untuk selalu memperbanyak rasa syukur atas nikmat-nikmat yang Allah berikan untuk kita. (MZM)