Konten dari Pengguna

Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan yang Baru Lahir Telah Sampai pada Fase Apa?

Berita Terkini
Penulis kumparan
4 September 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase - Sumber: pixabay.com/kelin
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase - Sumber: pixabay.com/kelin
ADVERTISEMENT
Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase oosit primer. Lebih tepatnya, pada bayi perempuan yang baru lahir, tahap oogenesis telah mencapai fase profase I meiosis I dan berhenti pada subfase diploten.
ADVERTISEMENT
Oosit primer akan tetap dalam keadaan terhenti ini hingga pubertas, saat mereka akan melanjutkan proses oogenesis sebagai bagian dari siklus menstruasi. Pemahaman mengenai hal ini berkaitan dengan siklus menstruasi pada perempuan.

Tahap Oogenesis pada Bayi Perempuan yang Baru Lahir Telah Sampai pada Fase Profase I Meiosis I

Ilustrasi tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase - Sumber: pixabay.com/tawnynina
Oogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel telur (oosit) dalam ovarium yang berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase profase I meiosis I.
Berdasarkan buku BUNGA RAMPAI KEPERAWATAN MATERNITAS, Ivonne A.V Gasper, S.Kep, Ns., M.Kep, (2023), berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tahap oogenesis hingga kelahiran.

1. Tahap Multiplikasi (Fase Prenatal)

Oogenesis dimulai saat janin perempuan masih berada dalam kandungan ibunya, sekitar minggu ke-6 hingga ke-8 kehamilan. Pada tahap ini, sel-sel primordial germinal di ovarium janin membelah secara mitosis untuk membentuk oogonia, yang merupakan sel induk dari oosit.
ADVERTISEMENT
Oogonia terus mengalami pembelahan mitosis, sehingga jumlahnya meningkat secara signifikan, mencapai puncaknya sekitar 7 juta sel saat janin berusia sekitar 20 minggu.

2. Tahap Pertumbuhan dan Awal Meiosis (Fase Prenatal)

Setelah fase pembelahan mitosis selesai, sebagian besar oogonia mulai mengalami diferensiasi menjadi oosit primer. Oosit primer ini memasuki tahap awal meiosis I dan berhenti pada profase I, lebih tepatnya di subfase diploten dari profase I.
Pada titik ini, kromosom dalam oosit primer mulai berkumpul dan berpasangan. Kemudian membentuk struktur yang disebut bivalen atau tetrad, tetapi tidak melanjutkan proses meiosis.

3. Fase Istirahat (Dictyate)

Setelah memasuki diploten, oosit primer memasuki fase istirahat yang dikenal sebagai fase dictyate. Pada tahap ini, oosit primer tetap berada dalam keadaan terhenti hingga gadis tersebut mencapai masa pubertas. Selama masa kanak-kanak hingga pubertas, oosit primer tetap dalam kondisi ini dan tidak melanjutkan proses meiosis.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan tahapan tersebut, bisa disimpulkan bahwa pada saat seorang bayi perempuan dilahirkan, semua oosit dalam ovariumnya telah berada pada tahap profase I meiosis I dan berhenti di subfase diploten.
Jumlah oosit primer pada saat bayi baru lahir telah berkurang dari jumlah puncaknya (sekitar 7 juta) menjadi sekitar 1 hingga 2 juta oosit primer yang terhenti dalam fase dictyate. Setelah kelahiran, oogenesis tidak berlanjut hingga anak tersebut mencapai pubertas.
Pada masa pubertas, hormon-hormon reproduksi mulai merangsang kelanjutan meiosis pada oosit primer yang telah terhenti lama. Setiap siklus menstruasi, beberapa oosit primer akan melanjutkan proses meiosis I, tetapi hanya satu oosit yang biasanya akan menyelesaikan meiosis I dan memasuki meiosis II, siap untuk ovulasi.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya, tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase oosit primer. Suatu tahapan yang akan segera terhenti setelah kelahiran dan akan muncul kembali saat memasuki usia pubertas. (DNR)