Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron yang Penuh Makna
17 Juli 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teks puisi Ibu karya Zawawi Imron adalah salah satu puisi yang kerap dibaca pada pelajaran Bahasa Indonesia. Puisi ini memiliki makna yang dalam dan mengharukan. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta unsur intrinsik dalam puisi.
ADVERTISEMENT
Unsur Intrinsik Puisi
Menurut buku CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X, XI, XII oleh Tomi Rianto (2018: 79-80), teks puisi adalah suatu bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair serta disusun dengan memperhatikan struktur fisik dan batinnya.
Judul bukan hanya pelengkap puisi. Judul dan isi puisi memiliki kesatuan dan keutuhan makna. Melalui judul, dapat diketahui tentang apa yang puisi tersebut bicarakan atau sampaikan. Judul puisi yang baik itu adalah yang dapat menggambarkan keseluruhan isi puisi.
Diksi adalah pilihan kata atau deretan kata terpilih. Diksi puisi adalah diksi yang singkat, padat, dan ekspresif.
ADVERTISEMENT
Imaji timbul sebagai akibat dari puisi yang dibaca atau didengar oleh seseorang.
Rima adalah persamaan bunyi yang berulang-ulang, baik pada akhir, awal, atau tengah baris yang tujuannya untuk menimbulkan efek estetis.
Majas (gaya bahasa) adalah pengungkapan perasaan atau pikiran dengan menggunakan pilihan kata atau kalimat tertentu.
Teks Puisi Ibu Karya Zawawi Imron
Berikut ini adalah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron yang dapat anda simak:
Ibu
karya Zawawi Imron
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
ADVERTISEMENT
di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
ADVERTISEMENT
sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku
Itulah teks puisi Ibu karya Zawawi Imron serta penjelasan unsur intrinsik puisi. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai puisi. (IND)