Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Teks Puisi Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam
28 Oktober 2022 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jika berbicara puisi cinta, Jalaludin Jalaludin Rumi merupakan salah satu di antaranya. Ia dikenal dengan syair yang indah yang dianggap sebagai salah satu puisi terbaik. Salah satu puisi yang terkenal adalah Cinta dalam Diam. Jika kamu yang belum tahu teks puisi Jalaludin Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam dan ingin diberikan kepada orang terkasih, yuk, simak pada artikel di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Teks Puisi Jalaludin Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam
Dikutip dari buku Fihi Ma Fihi oleh Abdul Latif (2018), Maulana Jalaluddin Jalaludin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri yang dikenal Jalaluddin Jalaludin Rumi atau sering pula disebut dengan nama Jalaludin Rumi adalah seorang penyair sufi yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand) pada tanggal 6 Rabiul Awwal tahun 604 Hijriah, atau tanggal 30 September 1207 Masehi.
Ayahnya masih keturunan Abu Bakar, bernama Bahauddin Walad. Sedang ibunya berasal dari keluarga kerajaan Khwarazm. Ayah Jalaludin Rumi seorang cendekia yang saleh, ia mampu berpandangan ke depan dan dikenal sebagai seorang guru yang terkenal di Balkh. Saat Jalaludin Rumi berusia tiga tahun keluarganya meninggalkan Balkh melalui Khurasan dan Suriah, sampai ke Provinsi Rum di Anatolia tengah, yang merupakan bagian Turki sekarang karena terancam oleh serbuan Mogol. Mereka menetap di Qonya, ibu kota provinsi Rum.
ADVERTISEMENT
Dalam pengembaraan dan pengungsiannya tersebut, keluarganya sempat singgah di kota Nishapur yang merupakan tempat kelahiran penyair dan ahli matematika Omar Khayyam. Di kota ini, Jalaludin Rumi bertemu dengan Attar yang meramalkan si bocah pengungsi ini kelak akan masyhur yang akan menyalakan api gairah Ketuhanan.
Kumpulan puisi Jalaludin Rumi yang terkenal bernama al-Matsnawi al-Maknawi konon adalah sebuah revolusi terhadap ilmu Kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya. Isinya juga mengeritik langkah dan arahan filsafat yang cenderung melampaui batas, mengebiri perasaan dan mengkultuskan rasio. Diakui, bahwa puisi Jalaludin Rumi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan para sufi penyair lainnya. Melalui puisi-puisinya Jalaludin Rumi menyampaikan bahwa pemahaman atas dunia hanya mungkin didapat lewat cinta, bukan semata-mata lewat kerja fisik. Dalam puisinya Jalaludin Rumi juga menyampaikan bahwa Tuhan, sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamai.
ADVERTISEMENT
Ciri khas lain yang membedakan puisi Jalaludin Rumi dengan karya sufi penyair lain adalah seringnya ia memulai puisinya dengan menggunakan kisah-kisah. Tapi hal ini bukan dimaksud ia ingin menulis puisi naratif. Kisah-kisah ini digunakan sebagai alat pernyataan pikiran dan ide. Salah satu puisi karya Jalaludin Rumi yang sangat terkenal adalah Cinta dalam Diam.
Adapun teks puisi Cinta dalam Diam yakni yang dikutip dari buku yang sama yakni:
ADVERTISEMENT
Itulah puisi Jalaludin Jalaludin Rumi Cinta dalam Diam yang bisa kamu gunakan untuk orang yang terkasih agar membuat hubungan kamu semakin lebih erat.(MZM)