Tempat Kejadian Sumpah Pemuda menurut Sejarah

Ilustrasi Tempat kejadian Sumpah Pemuda - Sumber: pixabay.com/reinaldoreinhart

Tempat kejadian Sumpah Pemuda adalah lokasi bersejarah yang menyimpan makna mendalam bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928, terdapat tempat yang menjadi saksi bisu dari tekad pemuda Indonesia untuk bersatu dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Momen bersejarah ini bukan hanya melahirkan sumpah untuk satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, tetapi juga menjadi titik tolak bagi gerakan nasional menuju kemerdekaan.

Tempat Kejadian Sumpah Pemuda pada Oktober 1928

Ilustrasi Tempat kejadian Sumpah Pemuda - Sumber: Pexels.com/Irgi Nur Fadil

Sumpah Pemuda adalah momen bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Acara ini diadakan di Jakarta, yang saat itu dikenal sebagai Batavia.

Pada saat itu, pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul untuk membahas nasib bangsa. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, suku, dan agama, tetapi memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan dari penjajahan.

Berdasarkan buku Sejarah Pergerakan Nasional, Fajriudin Muttaqin, (2015), terdapat tiga tempat pelaksanaan Kongres Pemuda II saat itu. Tempat-tempat tersebut adalah:

1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)

Sidang pertama Kongres Pemuda II berlangsung pada Sabtu, 27 Oktober 1928. Rapat tersebut diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang terletak di Waterlooplein Noord. Saat ini, gedung yang berada di kawasan Lapangan Banteng tersebut digunakan sebagai Sekolah Santa Ursula.

2. Gedung Oost Java Bioscoop

Sidang kedua pada 28 Oktober 1928 diadakan di Gedung Oost Java Bioscoop yang terletak di Koningsplein Noord. Dahulu, gedung ini berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara, dekat Istana Negara dan Mahkamah Agung. Sayangnya, gedung bersejarah ini sekarang sudah tidak ada lagi.

3. Gedung Indonesische Clubgebouw

Tempat pertemuan ketiga dalam adalah Gedung Indonesische Clubgebouw. Gedung ini terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat, dan saat ini telah dialihfungsikan menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Berdasarkan museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, gedung ini ditetapkan sebagai cagar budaya pada 10 Januari 1972. Setelah mengalami pemugaran, gedung ini diresmikan pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda.

Akhirnya, pada 7 Februari 1983, gedung ini resmi ditetapkan sebagai Museum Sumpah Pemuda yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tempat ini menjadi saksi bisu dari tekad dan semangat para pemuda yang ingin memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kejadian Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar peristiwa, tetapi juga sebuah titik tolak dalam sejarah Indonesia. Semangat yang diusung oleh para pemuda pada saat itu menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus memperjuangkan kemerdekaan dan persatuan.

Baca Juga: Isi Rapat dari Kongres Pemuda 2 Menurut Sejarah

Dengan memahami sejarah dan tempat kejadian Sumpah Pemuda, masyarakat diingatkan akan pentingnya kerja sama dan semangat persatuan dalam membangun bangsa. (DNR)