Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Tiga Contoh Hukum Bacaan Ghunnah dan Cara Membacanya
11 Januari 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Tuliskan tiga contoh hukum bacaan ghunnah (Foto: Syed Aoun Abbas | Unsplash.com)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gpfch073bqhk8rjyb759j841.jpg)
ADVERTISEMENT
Tuliskan tiga contoh hukum bacaan ghunnah dalam Al-Quran ! Materi seputar ghunnah akan banyak dipelajari dalam agama islam khususnya mengenai tajwid. Saat membaca kitab suci Al-Quran tidak boleh asal-asalan.
ADVERTISEMENT
Sebab, terdapat tata caranya tersendiri. Salah satu cara membaca Al-Quran yang benar adalah dengan menggunakan tajwid. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami dan mengerti tajwid.
Artikel ini akan membahas tajwid dalam Al-Quran khususnya pada bacaan ghunnah. Simak terus ya!
Tuliskan Tiga Contoh Hukum Bacaan Ghunnah!
Apakah kamu tahu apa yang dimaksud bacaan ghunnah dalam tajwid? Mengutip buku dengan judul Fonetik dan Fonologi Alquran karya Nasution (2022:66), ghunnah adalah bunyi gabungan dari bunyi oral dan nasal.
Maka dari itu, bacaan ghunnah menurut ulama fonetik bisa disebut sebagai bunyi oronasal. Sebab bunyi ghunnah dapat terjadi jika sebagian udara keluar dari mulut dan sebagiannya lagi keluar dari hidung.
ADVERTISEMENT
Ghunnah memiliki dua huruf yang berbeda, yakni nun tasydid (نّ) dan juga mim tasydid (مّ). Bacaan ghunnah pada nun tasydid (نّ) dan juga mim tasydid (مّ) adalah sifat yang tetap. Namun, saat ditasydid lebih kuat dibanding dengan idgham, ketika idgham lebih kuat dari sukun, dan sukun lebih kuat dari ketika hidup.
Huruf nun dan mim adalah kelompok huruf yang keluar dari rongga hidung. Maksudnya adalah jika menutup hidung saat membunyikan mim dan nun, maka suara keduanya tidak terdengar.
Lalu bagaimana tiga contoh hukum bacaan ghunnah? Berikut contohnya.
1. Contoh Ghunnah Nun Tasydid (نّ)
وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا
Arab Latin: Wan-nazi’ati garqa (QS. An Naziat : 1)
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
Arab Latin: Inna syani’aka huwal-abtar (QS Al Kautsar : 3)
ADVERTISEMENT
2. Contoh Ghunnah Mim Tasydid (مّ)
أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ
Arab Latin: Amma manistagna (QS Abasa : 5)
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
Arab Latin: ‘amma yatasa’alun (QS An Naba : 1)
أُو۟لَـٰۤىِٕكَ عَلَیۡهِمۡ صَلَوَ ٰتࣱ مِّن رَّبِّهِمۡ
Arab Latin: Ulaa’ika ‘alaihim sha;awatuum mirrabihim (QS Al Baqarah : 157)
هَلۡ یَنظُرُونَ إِلَّاۤ أَن یَأۡتِیَهُمُ ٱللَّهُ فِی ظُلَلࣲ مِّنَ ٱلۡغَمَامِ
Arab Latin: Hal yandzuruuna illaa ya’tiyahumullahu fii zhulalim min al-ghamami (QS Al Baqarah : 210)
Selain contoh di atas, masih banyak bacaan ghunnah di dalam Al-Quran. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan ummat muslim seputar bacaan tajwid di dalam Al-Quran ya! (FAR)