Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tiga Syarat yang Membuat Niat Puasa Ramadan Semakin Sempurna
22 April 2019 14:36 WIB
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan sebentar lagi akan tiba dan seluruh umat Islam akan menjalankan puasa. Mereka yang berpuasa pun wajib melafalkan niat puasa dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
ADVERTISEMENT
Niat puasa yang wajib dilafalkan yakni:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin'an adaa'i fardhi syahri romadhoona haadzihis-sanati lillahi ta'aalaa
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala".
Namun ternyata niat puasa akan semakin sempurna jika memenuhi tiga syarat berikut:
1. At Tabyiit yakni berniat di malam hari sebelum waktu subuh. Jika seseorang baru melafalkan niat puasa setelah subuh atau terbit fajar, maka puasanya tidak sah.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadits dari Hafshoh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Shubuh, maka tidak ada puasa untuknya".
ADVERTISEMENT
2. At Ta'yiin yakni menegaskan niat. Maksudnya, seseorang harus menegaskan niat puasa yang akan ia laksanakan. Apakah itu puasa wajib atau sunnah. Untuk puasa Ramadan sendiri, niatnya tidak cukup hanya dengan niat puasa mutlak.
Niat puasa mutlak misalnya ketika seseorang terbangun pada waktu subuh dan berniat puasa meski belum makan/minum apa pun.
3. At Tikroor yakni niat harus berulang setiap malam. Jadi, melafalkan niat harus dilakukan setiap malam sebelum subuh untuk puasa hari berikutnya.
Tidak cukup hanya mengucapkan satu kali niat di awal bulan Ramadan untuk satu bulan. Karena, puasa Ramadan dilakukan secara berulang selama 29-30 hari sehingga wajib ada niat setiap harinya. Sebagaimana tertulis dalam Al Fiqh Al Manhaji halaman 340-341.
ADVERTISEMENT