Tradisi Wafaq Rebo Wekasan sebagai Upaya Terhindar dari Bencana

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
28 September 2021 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang-orang berdoa saat tradisi Wafaq Rebo Wekasan. Sumber: https://www.freepik.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang-orang berdoa saat tradisi Wafaq Rebo Wekasan. Sumber: https://www.freepik.com/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Jawa memiliki tradisi menarik sebagai cara untuk menghindari bencana pada bulan Safar, yaitu tradis Wafaq Rebo Wekasan. Tidak hanya di masyarakat Jawa saja yang melaksanakan tradisi Wafaq Rebo Wekasan, namun berbagai masyarakat umat Islam di penjuru dunia juga melaksanakan tradisi tersebut. Tentunya dengan kebudayaan masing-masing.
ADVERTISEMENT

Tradisi Wafaq Rebo Wekasan

Tradisi Rebo Wekasan dalam bahasa Jawa memiliki arti hari Rabu terakhir dalam bulan Safar sebelum memasukki bulan Maulid atau Rabiul Awal. Tradisi ini dilakukan bertujuan untuk menhindari mara bahaya pada bulan Safar.
Mengutip buku berjudul Buku Induk Fikih Islam Nusantara karangan K.H. Imaduddin Utsman al-Bantanie (2021: 199), berdasarkan para ahli makrifat mengatakan bahwa setiap tahun turun 320 ribu bala (musibah) dari hari Rabu terakhit bulan Safar, maka hari tersebut adalah hari yang paling sulit dalam satu tahun. Maka barang siapa pada hari tersebut melakukan sholat empat rakaat, maka Allah akan menjaga dari seluruh bala tersebut.
Selain itu, pada hari tersebut pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit selama 12 haru berturut-turut yang dimulai pada hari Rabu terakhir pada bulan Safar. Maka dari itu, untuk menjaga dari berbagai bencana yang datang pada hari Rabu akhir bulan Safar dilangsungkannya Wafaq Rebo Wekasan.
Ilustrasi malam Rebo Wekasan. Sumber: https://www.freepik.com/
Pada tradisi Wafaq Rebo Wekasan, tiap daerah memiliki berbagai kegiatan, seperti di Cirebon, tradisi Wafaq Rebo Wekasan diadakan dengan kegiatan doa tolak bala, ngirab mandi, tarwuji, makan kue apem, dan makan nasi uduk bersama.
ADVERTISEMENT
Sementara di Gresik, tradisi Wafaq Rebo Wekasan dilaksanakan dengan silaturahmi kepada tetangga dan diadakan pasar malam selama satu minggu penuh. Selain itu juga terdapat ritual doa bersama dan mandi di sumber mata air.
Berbeda dengan kedua daerah di atas, Banyuwangi memiliki tradisi sendiri dalam Wafaq Rebo Wekasan. Tradisi ini diperingari dengan mengarak hasil bumi yang bawa ke pantai Cacalan.
Banyak sekali ragam Wafaq Rebo Wekasan di berbagai daerah Indonesia. Namun semuanya bertujuan agar terlindung dari berbagai bencana pada Rabu akhir pada bulan Safar. (MZM)