Konten dari Pengguna

Tujuan dan Contoh Kerjasama ASEAN di Bidang Ekonomi

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 November 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anggota negara ASEAN yang bekerjasama di berbagai bidang. Foto: Pexels/Nothing Ahead
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anggota negara ASEAN yang bekerjasama di berbagai bidang. Foto: Pexels/Nothing Ahead
ADVERTISEMENT
Sejak terbentuknya ASEAN sebagai organisasi regional pada tahun 1967, banyak sekali kerjasama yang sudah terbentuk dari himpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang satu ini. Salah satu kerjasama yang cukup digaungkan adalah kerjasama di bidang ekonomi. Lantas, mengapa kerjasama ASEAN di bidang ekonomi dilakukan dan apa saja contoh yang sudah dijalankan?
ADVERTISEMENT

Tujuan dan Contoh Kerjasama ASEAN di Bidang Ekonomi

Sebelum kita membahas tujuan alasan kerjasama ASEAN di bidang ekonomi dan contohnya, kita perlu mengetahui sejarah berdirinya ASEAN.
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Organisasi ini digagas oleh lima negara, yaitu Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Tujuan diciptakannya organisasi yang satu ini untuk menciptakan keamanan, kedamaian, kesejahteraan, dan kestabilan.
Salah satu bentuk bentuk dari mensejahterakan negara anggota ASEAN adalah kerjasama di bidang ekonomi. Tujuan utama dari kerjasama ASEAN di bidang ekonomi adalah membentuk pasar dan meningkatkan produksi.
Ilustrasi kerjasama ASEAN dalam bidang ekonomi. Foto: Unsplash/Dominik Lückmann
Mengutip buku ASEAN Selayang Pandang oleh Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN-Kementerian Luar Negeri (2017), kerjasama ASEAN dalam bidang ekonomi di antaranya:
ADVERTISEMENT

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Kerjasama di bidang ekonomi pertama adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan bagian utuh dari 3 (tiga) pilar Masyarakat ASEAN yang saling terkait dan saling memperkuat satu sama lain.
Untuk menjadikan masyarakat ASEAN yang people-centered dan people-oriented, masyarakat ASEAN harus dibangun secara kohesif dan seimbang di antara ketiga Pilar. MEA juga merupakan sebuah proses integrasi ekonomi yang berkesinambungan. Pasca MEA 2013, proses integrasi ekonomi berlanjut dengan tahapan berikutnya yakni MEA 2025.

ASEAN Free Trade Area (AFTA)

Upaya untuk mewujudkan aliran bebas barang telah dimulai dari ASEAIN Free Trade Area (AFTA). AFTA yang berlaku sejak 1993, telah menghapus dari seluruh tariff lines di bawah skema Common Effective Preferential Tariff (CEPTF) AFTA untuk ASEAN 6 (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand) dan pengurangan sekitar tarif menjadi antara 0-5% untuk Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam atau yang dikenal dengan terminologi CLMV.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian masing-masing negara ASEAN diperbolehkan untuk tetap mempertahankan tarifnya pada beberapa produk yang tergolong dalam Sensitive List (SL), High Sensitive List (HSL), dan General Exception List (GEL).

ASEAN Single Window

Pada tanggal 9 Desember 2009, Negara Anggota ASEAN (ASEAN Member States atau AMS) menandatangani perjanjian pembentukan ASEAN Single Window (ASW). ASW dimaksudkan untuk mendukung integrasi ekonomi kawasan, khususnya dalam fasilitasi perdagangan (trade facilitation) dan memperlancar arus pergerakan perdagangan barang. ASW merupakan platform yang terintegrasi dengan National Single Window masing-masing AMS guna memperlancar pertukaran data kepabeanan secara elektronik untuk pengurusan perizinan dan dokumen lainnya.
Adanya organisasi ASEAN sangat bermanfaat untuk negara-negara anggota di kawasan Asia Tenggara. Terbukti dengan banyaknya kerjasama yang telah diberlakukan, terutama dalam bidang ekonomi. Maka tak mengherankan jika negara-negara anggota memiliki hubungan yang sangat dekat dan saling membantu apabila ada negara anggota yang kesulitan.(MZM)
ADVERTISEMENT