Konten dari Pengguna

Tujuan dan Makna Hari Krida Pertanian 21 Juni

Berita Terkini
Penulis kumparan
20 Juni 2022 19:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/@timmossholder/ - makna Hari Krida Pertanian
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/@timmossholder/ - makna Hari Krida Pertanian
ADVERTISEMENT
Apa makna Hari Krida Pertanian yang selalu diperingati setiap 21 Juni? Ya, Indonesia merayakan Hari Krida Pertanian secara nasional pada setiap tanggal 21 Juni, dan tahun ini merupakan perayaan yang ke-49.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa itu Hari Krida Pertanian? Apa tujuan dan makna Hari Krida Pertanian?
Hari Krida Pertanian merupakan hari besar peringatan pertanian yang dirayakan oleh seluruh masyarakat pertanian di Indonesia, termasuk petani, peternak, nelayan, hingga pegawai dan pengusaha yang bekerja di sektor pertanian.

Tujuan dan Makna Hari Krida Pertanian

Dikutip dari laman resmi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kementerian Pertanian (Kementan), http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id, Hari Krida Pertanian dengan tujuan sebagai bentuk rasa syukur para masyarakat pertanian atas hasil panen.
Selain itu, Hari Krida Pertanian juga menjadi waktu untuk mengevaluasi kekurangan dari kegiatan pertanian yang sudah lalu untuk diatasi dan dicegah pada kegiatan pertanian selanjutnya.
Makna Hari Krida Pertanian bisa didefinisikan sebagai momentum pergeseran pola pertanian nasional yang semula menggunakan sistem tradisional menuju ke pertanian modern.
ADVERTISEMENT
Perayaan Hari Krida Pertanian diharapkan menjadi momen masyarakat dan petani untuk mendorong aktivitas produksi dan perbaikan terhadap ekonomi nasional.
Hari Krida Pertanian juga memiliki arti sebagai hari berbangga hati atas prestasi dan hasil yang diperoleh setelah setahun penuh bekerja tanpa mengenal lelah. Sehingga, mampu menghasilkan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan segenap masyarakat.
Selain itu, makna Hari Krida Pertanian juga diartikan sebagai hari mawas diri dengan melihat kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang dihadapi masa lampau untuk selanjutnya mengusahakan perbaikan dan peningkatan dalam menghadapi masa mendatang.
https://www.pexels.com/id-id/@flambo-388007/

Sejarah Hari Krida Pertanian

Tanggal Hari Krida Pertanian ditetapkan berdasarkan faktor astronomis dan pembagian musim. Dari sisi astronomis, tanggal 21 Juni merupakan waktu di mana Indonesia mengalami pergantian iklim yang mempengaruhi kegiatan pertanian.
ADVERTISEMENT
Di tanggal tersebut, matahari berada dalam posisi garis balik utara (23,5° lintang utara). Inilah waktu proses produksi tanaman berakhir dan akan dimulainya proses penanaman yang baru. Sedangkan, bila berdasarkan pembagian musim, tanggal 21 Juni merupakan awal musim ke-1 yang merupakan awal dari siklus 12 musim. Siklus 12 musim yang dimaksud adalah siklus pranata mangsa, yang jika diuraikan menjadi hujan, angin, serangga, penyakit unggas, dan lain sebagainya.
Tanggal 21 Juni disebut sebagai Mangsa Terang yang diartikan sebagai langit cerah. Mangsa Terang berlangsung selama 82 hari dan terletak di antara Mangsa Panen dengan Mangsa Paceklik. Beberapa komoditi pertanian yang dilaksanakan pada masa ini antara lain kopi, cengkeh, dan lada.
Masih mengutip dari laman Balitjesro, diterangkan bahwa makna Hari Krida Pertanian bisa diartikan juga sebagai hari penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya pembangunan di sektor pertanian.
ADVERTISEMENT
Pemberian penghargaan tersebut diharapkan akan dapat mendorong munculnya cipta karsa dan karya yang lebih besar guna terwujudnya masa depan pertanian yang lebih dapat meringankan beban orang yang tengah menderita atau memerlukan bantuan. (DNR)