news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ulasan Kisah dalam Injil Lukas 15:11-32 Tentang Anak yang Hilang

Berita Terkini
Penulis kumparan
22 Desember 2023 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32 Ayat Alkitab. (Sumber: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32 Ayat Alkitab. (Sumber: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam Alkitab agama Kristen, bertobat dapat diartikan dengan menyesal atau berbalik kembali. Bertobat dapat dijelaskan sebagai perubahan pikiran dan sikap hidup. Pemahaman terkait pertobatan dapat dibaca dalam kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32.
ADVERTISEMENT
Injil Lukas 15: 11-32 menceritakan tentang perumpamaan tentang anak yang hilang. Kisah ini dituliskan sebagai pembelajaran bagi para putra dan bapa, pemimpin, serta penggerak generasi. Kisah ini juga menunjukkan sebuah contoh komitmen dan keseriusan seseorang untuk bertobat.

Kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32 Ayat Alkitab

Ilustrasi Kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32 Ayat Alkitab. (Sumber: Pixabay)
Yesus berkata lagi: “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta miliki kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskan semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
ADVERTISEMENT
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Dikutip dari buku Luka [Pembusukan] Generasi, Kornelius Sabat (2022: 340), orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikan kepadanya.
Katanya: betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makannnya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak kayak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa”.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
ADVERTISEMENT
Namun, ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Orang berdosa harus menyadari keadaannya, dengan rendah hati kembali kepada Bapa, mengaku dosanya dan bersedia untuk melakukan apa saja yang diminta Bapa. Semoga kisah dalam Injil Lukas 15: 11-32 di atas dapat menginspirasi! (CHL)