Konten dari Pengguna

Ulasan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166

Berita Terkini
Penulis kumparan
19 Mei 2023 18:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166. (Foto: DariuszSankowski by https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166. (Foto: DariuszSankowski by https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Pengertian puisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ragam sastra dengan penggunaan bahasa yang masih terikat oleh matra, irama, penyusunan larik, bait, atau rima. Sebagai salah satu karya sastra, puisi juga merupakan sebuah gubahan atau sajak dalam bahasa, yang mana bentuknya dapat ditata dan dipilih dengan cermat. Penjelasan mengenai puisi dapat dipahami dalam soal dan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166.
ADVERTISEMENT
Karya sastra puisi dibuat berdasarkan ungkapan perasaan penyair. Oleh karena itu, puisi dapat menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi ke khalayak banyak.

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166

Ilustrasi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166. (Foto: lil_foot_ by https://pixabay.com/id/)
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang masih terikat oleh matra, irama, penyusunan larik, bait, atau rima. Dikutip dari buku Seni Mengenal Puisi yang ditulis oleh Agnes Pitaloka & Amelia Sundari (2020: 11), puisi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.
Berikut adalah penjelasan soal dan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 untuk belajar:
1. Kutipan puisi: Kebun Hujan
....
Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/
berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan.
ADVERTISEMENT
...
(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)
Jenis citraan: Penglihatan
Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah dapat memandang atau melihat hujan yang turun serta daun-daun yang berguguran pada saat hujan.
2. Kutipan puisi: Asmaradana
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/
hujan dari daun,/
karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda/ serta langkah.
..
(Goenawan Mohamad, Antologi Asmaradana, 1992)
Jenis citraan: Pendengaran
Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar bunyi kepak sayap kelelawar dan langkah kuda.
3. Kutipan puisi: Pemandangan Senjakala
....
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda
....
(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)
ADVERTISEMENT
Jenis citraan: Pendengaran
Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar suara kelelawar-kelelawar raksasa saat datang dari langit kelabu tua.
4. Kutipan puisi: Di Sisimu
.... Dekaplah aku meski bukan/
untuk yang terakhir kali. Angin terasa dingin/di batin.
....
(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)
Jenis citraan: Perabaan
Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan dan bisa meraba dekapan yang dimaksud dalam kutipan puisi.
5. Kutipan puisi: Diponegoro
....
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
....
(Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)
Jenis citraan: Gerakan
Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan gerakan yang disampaikan dalam kutipan puisi.
ADVERTISEMENT
Melalui puisi, seseorang dapat mengabadikan pikirannya akan suatu hal. Semoga soal dan kunci jawaban bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 dapat bermanfaat! (CHL)