Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ulasan tentang Bagian Awal dalam Struktur Novel Sejarah
25 Oktober 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menulis novel sejarah bukan perkara mudah. Penulis harus bisa menggunakan peristiwa bersejarah untuk membawa pembaca ke masa lalu yang telah dirancangnya tanpa merusak fakta sejarah tersebut. Namun dengan struktur yang baik, penulis bisa terhindar dari tumpang tindih antara fakta dan fiksi. Bagian awal dalam struktur novel sejarah adalah latar belakang darimana novel tersebut berpijak, yang disebut sebagai orientasi.
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas tentang orientasi, harus dipahami dulu bahwa novel sejarah termasuk dalam novel ulang (rekon) imajinatif. Artinya, novel ini berdasarkan pada fakta-fakta sejarah yang diceritakan kembali melalui sudut pandang yang ditentukan oleh penulis. Tokoh dalam novel sejarah tak harus orang baru yang ditempelkan ke dalam peristiwa bersejarah, tapi bisa juga pelaku sejarah itu sendiri dengan cerita yang lebih detil tentang emosi atau kesehariannya. Kisah detil seperti itu tidak muncul dalam buku sejarah. Penjelasan tersebut diperoleh dari laman Program Studi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma melalui https://www.usd.ac.id/fakultas/sastra/sasindo/detail.php?id=berita&noid=919 yang diakses pada tanggal 24 Oktober 2022.
Orientasi Sebagai Bagian Awal Struktur Novel Sejarah
Bagian awal dalam struktur novel sejarah adalah pengenalan terhadap apa yang akan diceritakan penulis. Dalam orientasi ini penulis memperkenalkan latar belakang peristiwa bersejarah yang digunakannya. Waktu, tempat, peristiwa dan hubungan antar tokoh sangat penting untuk membawa pembaca ke masa itu lebih dulu sebelum mengarungi bab demi bab dalam novel tersebut.
ADVERTISEMENT
Latar belakang secara detil bisa diperoleh penulis dari buku sejarah, catatan-catatan atau publikasi, serta wawancara dengan saksi sejarah atau kerabat dan teman-temannya. Penulis juga sudah bisa memasukkan unsur imajinatif sejak awal struktur melalui sudut pandang yang dipilihnya.
Contoh novel sejarah adalah Gajah Mada (2008) yang ditulis oleh Langit Kresna Hariadi. Gajah Mada adalah panglima perang Kerajaan Majapahit yang sangat terkenal dengan Sumpah Palapa. Pada bab awal, penulis meletakkan latar belakang novel tersebut dengan merunut sejarah jauh sebelum kerajaan tersebut berdiri hingga kemudian terbentuklah Kerajaan Majapahit. Sepanjang periode tersebut timbul banyak kekacauan, persaingan, perebutan kekuasaan dan perang. Paragraf akhir orientasi ini merupakan penegasan tentang kondisi Kerajaan Majapahit yang kacau akibat banyaknya makar.
ADVERTISEMENT
Bagian awal dalam struktur novel sejarah adalah penentu bagaimana fakta dan fiksi akan dijalinkan dalam novel tersebut. Orientasi atau pengenalan juga menjadi penentu antusiasme pembaca untuk berlanjut ke bab berikutnya. (LUS)