Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Ulasan tentang Karakteristik Cara Berpikir Domestik
16 Oktober 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Artikel kali ini akan memberika ulasan tentang karakteristik cara berpikir domestik bersifat fungsional. Mari simak sampai akhir agar tidak ada informasi yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Cara Berpikir Domestik
Karakteristik cara berpikir domestik adalah bersifat fungsional. Maksud dari bersifat fungsional adalah cara berpikir domestik akan memperhatikan keahlian sebagai hal yang bersifat fungsional. Misalnya, fungsi keuangan, akuntansi, pemasaran, dan sejenisnya.
Selain bersifat fungsional, cara berpikir domestik juga memiliki karakter linier dan bertahap. Hal ini pernah dijelaskan oleh Muhammad Nasrullah dalam bukunya yang berjudul Melejitkan Potensi Otak Kanan.
Nasrullah (2021: 79) menjelaskan bahwa cara berpikir linier adalah suatu cara berpikir ketika hal yang dipikirkan selalu searah. Proses berpikir dengan cara ini dilakukan dengan didasarkan pada proses bertahap yang sudah diketahui sebelumnya. Oleh sebab itu, pola pikir liner juga dapat dipahami sebagai pola pikir dengan menyederhanakan masalah yang ingin diselesaikan.
ADVERTISEMENT
Penjelasan tentang karakteristik cara berpikir domestik di atas sudah cukup jelas kan? Setiap orang bisa saja memiliki cara berpikir domestik. Pasalnya, manusia memang dibekali akal untuk berpikir.
Ulasan tentang Pentingnya Cara Berpikir
Lantas apa urgensi cara berpikir dalam kehidupan? Cara berpikir memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan .
Keberadaan cara berpikir membuat manusia dapat mengamati masalah, menemukan ide, membuat keputusan, dan mengambil tindakan. Lebih lanjut, cara berpikir bahkan dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
Contoh sederhana adalah saat kita merasa sakit perut pada pukul 10 pagi. Secara otomatis, kita berusaha mengenali rasa sakit tersebut, mengira-ngira penyebabnya, kemudian menentukan tindakan yang tepat untuk menanganinya. Melalui berpikir, kita dapat tahu sakit perut itu karena lapar, keracunan makanan, atau sembelit.
ADVERTISEMENT
Wahyu Raharjo (2020: 35) dalam bukunya yang berjudul Eksis Berpikir Jernih pun menjelaskan bahwa belajar cara berpikir adalah upaya agar kehidupan bisa menjadi lebih baik dan hubungan dengan orang lain dapat menjadi lebih oke. Jadi, belajar cara berpikir adalah salah satu hal penting dalam kehidupan ini.
Sekian informasi tentang cara berpikir kali ini. Semoga ada manfaat yang dapat diperoleh, ya! (AA)