Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Ulasan Tentang Kekerasan Struktural dalam Organisasi yang Perlu Diketahui
18 Juli 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kekerasan masih menjadi topik permasalahan yang tidak saja terjadi di Indonesia, namun juga dunia. Kekerasan berasal dari konflik berkepanjangan yang tidak menemui solusi. Simak ulasan mengenai kekerasan struktural dalam suatu organisasi yang perlu kita cermati dalam tulisan berikut ini.
ADVERTISEMENT
Bentuk kekerasan bukan hanya yang bisa dilihat secara kasatmata seperti melukai atau menganiaya. Melukai batin dengan perkataan buruk juga termasuk dalam kekerasan verbal. Selain dilakukan oleh individu, kekerasan juga dapat berasal dari organisasi, yang sejatinya menciptakan kesepakatan bersama guna mencegah kekerasan.
Kekerasan Struktural dalam Organisasi
Berikut adalah ulasan mengenai kekerasan struktural dalam suatu organisasi diambil dari buku Sosiologi Konflik: Teori-Teori dan Analisis, Novri Susan (2019:96).
Kekerasan dalam definisi sederhana adalah segala bentuk tindakan melukai, membunuh, merusak, dan menghancurkan lingkungan. Adalah seorang Johan Galtung yang menciptakan tiga dimensi kekerasan, yaitu kekerasan struktural, kultural, dan langsung.
Kekerasan struktural tercipta dari penggunaan kekuasaan dalam organisasi, contohnya seseorang yang memiliki wewenang dalam menciptakan kebijakan publik. Kekerasan struktural, kultural, dan langsung dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan dasar sebagai penyebab dari timbulnya konflik kekerasan ke permukaan sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut Galtung, ketidakadilan yang diciptakan oleh suatu sistem dalam organisasi yang menyebabkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya (human needs), merupakan konsep dari kekerasan struktural (structural violence).
Kekerasan struktural dalam organisasi dapat dilihat dari adanya rasa tidak aman karena tekanan lembaga militer yang dilandasi kebijakan politik, pengangguran akibat sistem yang menolak sumber daya manusia di lingkungannya, diskriminasi ras atau agama, serta tidak adanya akses ke pendidikan dan kesehatan.
Sesungguhnya kekerasan struktural dalam organisasi menyebabkan tertindasnya manusia dan kelompok sosial sehingga mengalami berbagai kesulitan untuk hidup. Pada level tertinggi, kekerasan struktual bisa membunuh manusia seperti dampak kelaparan ataupun kesehatan yang tidak terjamin di tengah melimpahnya kekayaan yang ada.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, salah satu bentuk kekerasan struktural yang dilakukan organisasi adalah, jika ada orang miskin yang meninggal akibat sakit tanpa mendapat akses kesehatan atau makanan.(DK)