Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Urutan Laporan Keuangan sesuai Ilmu Akuntansi
31 Agustus 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita membutuhkan uang dalam kehidupan sehari-hari. Uang ini kita gunakan agar kita dapat bertahan hidup. Oleh sebab itu, kita memerlukan pemasukan untuk pada akhirnya dibelanjakan. Begitu pula dengan perusahaan. Mereka juga memerlukan biaya agar perusahaan tetap berjalan. Memang, hal-hal yang berkaitan dengan keuangan sangatlah sensitif karena bila keliru sedikit saja, maka dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Maka dari itu, perusahaan memerlukan laporan keuangan untuk mencatat keluar masuknya uang perusahaan, sekecil apapun bisnis yang dipegang. Nah bila Anda masih baru dalam hal ini, Anda perlu memperhatikan urutan laporan keuangan di bawah ini agar tidak salah.
ADVERTISEMENT
Urutan Laporan Keuangan
Kita sudah tahu salah satu fungsi laporan keuangan seperti yang telah dipaparkan di atas, yakni untuk mencatat keluar masuknya uang. Namun, apa sebenarnya laporan keuangan itu? Mengutip buku Analisis Laporan Keuangan – Integrated and Comprehensive Edition oleh Hery S.E. CRP . RSA. CFRM (2021), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Membuat laporan keuangan tidak bisa sembarangan. Ilmu Akuntansi sudah menetapkan urutannya agar laporan keuangan dapat dibuat secara benar untuk meminimalisir terjadinya kekacauan, baik dalam penyusunan atau hasil dari laporan tersebut. Berikut urutan laporan keuangan yang benar:
1. Membuat neraca saldo yang berisi daftar rekening buku besar. Saldo dapat ditulis di kolom debit atau kredit.
ADVERTISEMENT
2. Membuat jurnal penyesuaian yang berisi beragam transaksi yang terlewat dan belum seusai dengan kondisi di akhir periode.
3. Membuat lembar kerja atau neraca lajur untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
4. Membuat laporan perubahan modal, laba atau rugi, beserta laporan lainnya.
5. Melakukan penyesuaian rekening di dalam buku besar dan menutup rekening nominal di laporan laba atau rugi.
6. Membuat neraca saldo setelah penutupan agar dapat mengetahui keseimbangan antara debit dan kredit dari rekening yang masih terbuka.
Itulah urutan laporan keuangan dalam Akuntansi. Semoga dapat membantu Anda dalam mencatat keuangan bisnis Anda. (LOV)