news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Urutan Waktu Pelaksanaan Rukun Haji

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
6 Desember 2022 20:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Urutan Waktu Pelaksanaan Rukun Haji Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Urutan Waktu Pelaksanaan Rukun Haji Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Ibadah haji merupakan serangkaian prosesi peribadatan yang dalam pelaksanaannya harus melalui sejumlah rukun haji, agar tercapai syarat sah haji yang harus dipenuhi. Apa saja rukun haji yang wajib dilaksanakan? Simak dalam pembahasan berikut.
ADVERTISEMENT
Haji adalah rukun Islam ke-5 yang dapat dilaksanakan ketika seorang muslim telah dalam keadaan mampu. Ibadah haji artinya berziarah ke Ka'bah pada bulan haji atau bulah dzulhijjah.
Mengutip buku Perbandingan Mazhab Fiqh karya Syaikhu dan Norwili (88:2019), Rukun haji ialah sesuatu yang harus dikerjakan dan haji tidak sah tanpa rukun tersebut.

Waktu Pelaksanaan Rukun Haji

Ilustrasi: Urutan Waktu Pelaksanaan Rukun Haji Sumber: pixabay.com
Sebelum mengetahui urutan rukun haji, hendaknya perlu mengetahui terlebih dahulu syarat sah haji diantaranya ialah Islam, balig, aqil, merdeka, masuk waktu haji, dan mengetahui perbuatan haji.
Inilah urutan waktu pelaksanaan rukun haji yang sesuai dengan syarat sah ibadah haji yang perlu diketahui.

1. Ihram

Rukun haji yang pertama adalah ihram. Pengertian ihram adalah beribadah dalam keadaan suci yang menandai dimulainya ritual haji untuk setiap jamaah. Rukun haji ihram ini dapat diawali dengan membaca niat hingga mengenakan pakaian ihram sebagai penutup aurat dan turut menjaga kebersihan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, ada perbedaan antara ihram laki-laki dan ihram wanita. Pakaian ihram laki-laki terdiri dari dua lembar kain yang dipakai dengan cara diikat di bagian bawah dan diselempangkan ke badan. Sementara, ihram perempuan adalah cukup memakai pakaian biasa yang bersih, serta tidak diperbolehkan menutup muka dan telapak tangan.

2. Wukuf

Wukuf merupakan inti dari proses kegiatan ibadah haji, waktu di mana seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah. Wukuf dapat dilakukan dengan cara mendengarkan khotbah wukuf dan shalat jama' taqdim secara berjamaah atau sendirian.
Selain itu, saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa. Untuk waktu wukuf dimulai saat tergelincirnya matahari (masuknya waktu zuhur) pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga terbitnya fajar di hari berikutnya, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah.
ADVERTISEMENT
Rukun haji wukuf dilakukan untuk mengingat Nabi Adam dan Hawa diturunkan ke Bumi dari surga karena mengingkari perintah Allah dan terbawa oleh tipu daya Iblis. Mereka dipisahkan di dunia ini selama 40 tahun hingga akhirnya dapat bertemu kembali.

3. Thawaf

Thawaf merupakan ritual berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf ifadhah dikerjakan setelah para jamaah haji berada di Mina untuk melempar jumrah, kemudian kembali ke Mekkah.

4. Sa'i

Sa’i merupakan aktivitas berjalan kaki atau berlari-lari kecil secara bolak-balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke Marwah, begitupun sebaliknya. Namun, bagi jamaah yang sakit atau tidak kuat berjalan, maka diperbolehkan untuk melakukan rukun haji ini menggunakan kursi roda sendiri atau bantuan yang telah disediakan oleh pihak Masjidil Haram.
ADVERTISEMENT
Saat melintasi area bukit Shafa dan Marwah, para jamaah laki-laki disunahkan untuk berlari-lari kecil. Berbeda dengan jamaah perempuan yang disunnahkan untuk berjalan cepat.

5. Tahallul

Tahallul adalah memotong rambut. Untuk laki-laki, paling tidak dianjurkan untuk menggunting tiga helai rambut, sedangkan bagi jamaah perempuan cukup menggunting ujung rambutnya, paling sedikit tiga helai juga.
Jika sudah melakukan rukun haji ini, maka segala larangan dalam masa ihram sudah kembali dihalalkan (tahallul). Setelah ini pun, para jamaah dapat mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa.

6. Tertib

Rukun haji tertib artinya, semua rukun haji dan umrah hendaknya dianjurkan dilakukan secara tertib atau berurutan, seperti halnya pada urutan waktu pelaksanaan rukun haji yang dijelaskan di atas.
Seperti diketahui, hendaklah bagi yang mampu melaksanakan ibadah haji wajib agar segera bagi orang yang sudah memenuhi syaratnya. Jika seseorang telah memenuhi syarat-syaratnya dan tidak segera menunaikan ibadah haji, maka ia berdosa karena melalaikannya.
ADVERTISEMENT
Demikian ulasan tentang urutan waktu pelaksanaan rukun haji agar dapat dilakukan secara berurut, demi mencapai syarat sah haji. Semoga ibadah kita senantiasa dapat diterima Allah SWT. Wallahualam. (ANG)