Waktu Presiden Soeharto Mengumumkan Pemberhentian Dirinya dan Latar Belakangnya

Berita Terkini
Penulis kumparan
Konten dari Pengguna
22 Maret 2023 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Presiden soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal 21 Mei 1998. Foto: dok. Waldemar (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Presiden soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal 21 Mei 1998. Foto: dok. Waldemar (Unsplash)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Soeharto merupakan salah satu tokoh yang sempat menjabat sebagai presiden Indonesia yang kedua. Namun dalam masa pemerintahannya, kemudian Presiden Soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal 21 Mei 1998.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui waktu pengunduran diri Soeharto dan latar belakangnya, mari kita simak pembahasannya dalam artikel berikut.

Waktu Presiden Soeharto Mengumumkan Pemberhentian Dirinya dan Penyebabnya

Ilustrasi Presiden soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal 21 Mei 1998 Foto: dok. Towfiqu barbhuiya (Unsplash)
Setelah Indonesia merdeka, Indonesia kemudian dipimpin oleh sederet presiden yang memimpin Indonesia dalam periode pemerintahan yang beragam.
Salah satu tokoh yang sempat menjabat sebagai presiden di Indonesia adalah Soeharto. Presiden Soeharto adalah presiden Indonesia kedua yang menjabat dalam jangka waktu 32 tahun.
Lebih lengkap, sejarah pemerintahan Presiden Soeharto dibahas dalam buku berjudul Nama & Kisah Pahlawan Indonesia dari Masa VOC, Belanda, Jepang, hingga Masa Pembangunan yang disusun oleh Angga Priatna, Aditya Fauzan Hakim (2013: 204) menyebutkan bahwa Soeharto adalah presiden Indonesia yang kedua.
ADVERTISEMENT
Beliau menjadi presiden hampir selama 32 tahun (1967-1998). Sang “Smiling General” ini adalah tokoh kunci di serangan umum 1 Maret dan pembersihan paham komunis.
Pada tahun 1968, Soeharto resmi menjadi presiden kedua Indonesia, Beliau kembali terpilih pada tahun 1973, 1978. 1983, 1988. 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, terjadi kerusuhan yang dikenal dengan peristiwa Mei 98 yang akhirnya beliau pun mengundurkan diri.
Beliau lalu menyerahkan jabatannya kepada wakilnya saat itu, B.J. Habibie. Pengunduran Presiden Soeharto sebagai presiden ini terjadi karena adanya desakan reformasi besar-besaran pada saat itu.
Ilustrasi Presiden soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya pada tanggal 21 Mei 1998. Foto: dok. Eliza Diamond (Unsplash)
Lebih lengkap, latar belakang pengunduran diri Presiden Soeharto dipaparkan dalam buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX yang disusun oleh Mudjiatun, S. Pd, M. M. Pd, Dra. Lilik Suenti, M. M. Pd, Dra. Retno Roebiastoeti, M. M. Pd (2022: 159).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku tersebut bahwa kehidupan masyarakat dan pemerintah yang masih dipenuhi dengan pelanggaran hukum dan hak asasi manusia oleh para penguasa membuat masyarakat menuntut reformasi atau perubahan dalam segala bidang. Termasuk dilakukannya demokratisasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Krisis moneter yang melanda Indonesia juga membuat bangkrutnya banyak perusahaan dan berdampak pada adanya PHK di berbagai perusahaan. Harga mulai tidak terkendali dan biaya hidup terus meningkat.
Kepercayaan terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto semakin berkurang sehingga membuat gelombang aksi mahasiswa untuk meminta pergantian kepemimpinan nasional dan reformasi total.
Pada tanggal 18 Mei 1998 aksi mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR/MPR. Mahasiswa terus mendesak agar Presiden Soeharto mengundurkan diri.
Menanggapi tekanan yang demikian hebat, pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dan selanjutnya BJ. Habibie menggantikan kedudukan sebagai Presiden RI sampai diadakan percepatan pemilu pada tahun 1999.
ADVERTISEMENT
Demikian pembahasan ringkas tentang waktu Presiden Soeharto mengumumkan pemberhentian dirinya beserta latar belakangnya. Pengetahuan ini dapat Anda jadikan sebagai wawasan tambahan yang bermanfaat khususnya mengenai sejarah Indonesia. (DAP)