Konten dari Pengguna

15 Masalah Penyebab Sariawan Menurut Dokter: Alergi hingga HIV/AIDS

28 Agustus 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Infeksi rongga mulut atau sariawan. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Infeksi rongga mulut atau sariawan. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Infeksi rongga mulut atau sariawan bisa terjadi pada setiap orang. Rasa sakit ketika mengidap penyakit ini memang dikenal sangat mengganggu. Namun ternyata, sariawan bisa diakibatkan oleh banyak faktor berbeda.
ADVERTISEMENT
drg. Rahmi Amtha menjelaskan bahwa terdapat 15 penyebab terjadinya sariawan pada rongga mulut. Ia memaparkan penjelasan tersebut dalam kegiatan Program Edukasi Infeksi Rongga Mulut (Sariawan) dan Rekomendasi Pengobatan yang Aman beberapa waktu lalu.
Rahmi yang juga merupakan Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia juga mengungkapkan bahwa penyakit sariawan terbagi dua. Jenis yang pertama adalah sariawan klasik atau yang biasa dialami kebanyakan orang.
Sariawan klasik ditandai dengan bentuk sariawan yang oval dan sakit. Biasanya, penyakit ini akan bertahan selama sekitar 2 hingga 4 minggu sebelum akhirnya sembuh.
Jenis sariawan kedua disebut sebagai apthous like ulcer. Penyakit ini berbentuk mirip seperti sariawan namun nyatanya bukan hanya sekadar luka di rongga mulut. Kondisi ini bisa terjadi selama lebih dari 4 minggu dan bisa menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Ilustrasi penyakit sariawan. Foto: Shutterstock
Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan seseorang mengalami sariawan? Berikut adalah daftarnya.
ADVERTISEMENT

1. Trauma

“Yang paling sering adalah trauma, kegigit, kepotong, ketonjok, kegesek sama makanan yang tajam,” kata Rahmi menjelaskan. Trauma ini kemudian menimbulkan luka di mulut yang berupa sariawan.

2. Pra-Menstruasi

Pada wanita, sariawan bisa muncul menjelang menstruasi. Sebab, pada masa tersebut, hormon progesteron dan estrogen akan rendah sehingga proteksi pada kulit pun melemah dan menyebabkan kulit mudah iritasi dan terluka.

3. Menopause

Sama seperti di masa menjelang menstruasi, hormon progesteron dan estrogen juga akan rendah ketika masa menopause. Akibatnya, proteksi pada kulit melemah dan kulit jadi mudah iritasi dan terluka.
Ilustrasi menstruasi pada wanita. Foto: Shutterstock

4. Keturunan

“Orang yang cenderung sering sariawan, kemungkinan anaknya pun akan mengalami hal yang sama,” jelas Rahmi.

5. Kekurangan Zat Besi, Vitamin B12, dan Asam Folat

Asam folat adalah nutrisi penting dalam regenerasi kulit. Selain itu, zat besi dan vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah. Penderita anemia atau kurang sel darah merah lebih rentan terkena sariawan.
ADVERTISEMENT

6. Stres

Stres memicu naiknya hormon yang disebut kortisol. “Hormon ini sangat merusak, jadi kalau terkena jaringan mulut akan menyebabkan mudah terluka dan sariawan,” jelas Rahmi.
Ilustrasi stres. Foto: Pexels

7. Penyakit Auto-Imun

Ketika sariawan terjadi, umumnya sistem kekebalan tubuh kita akan merespons dan melakukan pertahanan. Oleh karena itu, sariawan seringkali diiringi dengan peradangan.
Namun pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh malah menyerang tubuhnya sendiri dan salah satu hasilnya adalah sariawan yang terus menerus.

8. Alergi Makanan

Ada kalanya zat-zat dalam makanan memicu alergi. Ketika alergi terjadi, maka akan terjadi peradangan di mukosa mulut sehingga sariawan pun terjadi.

9. Masalah Pencernaan

Sariawan juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan, misalnya karena asam lambung. Alasannya, asam dari lambung bisa naik dan menyebabkan sariawan pada rongga mulut.
Ilustrasi masalah pencernaan. Foto: Shutterstock

10. Kelainan Darah

Orang yang memiliki penyakit kelainan darah seperti anemia dan leukemia cenderung lebih mudah terkena sariawan. Pada orang yang anemia, sel darah merah tidak banyak mengalir hingga ke mukosa, sehingga mukosa mudah terluka.
ADVERTISEMENT

11. HIV AIDS

Sariawan berulang yang tidak kunjung sembuh bisa jadi merupakan pertanda HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan infeksi HIV yang menyebabkan AIDS akan menyerang sistem pertahanan tubuh
Ilustrasi HIV/AIDS. Foto: Thinkstock

12. Kerusakan Human Leukocyte Antigen (HLA)

Kerusakan pada antigen di sel darah putih biasanya terjadi secara genetik dan menyebabkan kecenderungan untuk lebih sering terkena sariawan.

13. Alergi Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Sodium Lauryl Sulfate (SLS) adalah detergen yang terkandung dalam berbagai produk untuk kebersihan tubuh, termasuk pasta gigi. Alergi pada pasta gigi yang mengandung detergen bisa menyebabkan terjadinya sariawan.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dapat ditemukan pada pasta gigi. Foto: Shutterstock

14. Alergi Gluten

Gluten banyak terkandung dalam produk gandum-ganduman, termasuk roti dan tepung. Salah satu efek bagi penderita alergi gluten ketika mengkonsumsi produk gandum adalah sariawan.
ADVERTISEMENT

15. Infeksi Mikroba

Sariawan semacam ini disebabkan oleh mikroba, baik itu berupa bakteri, jamur, maupun virus. Contoh virus yang dapat menyebabkan sariawan adalah herpes.
Ilustrasi mikroba. Foto: Pixabay
Lalu, dari semua penyebab ini, manakah yang paling banyak menyebabkan sariawan di Indonesia?
“Di Indonesia itu karena trauma,” jawab drg. Rahmi. “Tergigit, ketonjok, karena itu. Yang kedua adalah karena stres. Kalau sisanya hanya sedikit-sedikit."
(EDR)