5 Cara Mudah Buktikan Bumi Bulat dan Patahkan Teori Bumi Datar

Konten dari Pengguna
26 Agustus 2020 8:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori konspirasi bumi datar. Foto: Hellerick via Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori konspirasi bumi datar. Foto: Hellerick via Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Penganut teori konspirasi bumi datar masih saja belum mau mengakui kesalahannya. Padahal, berbagai bukti telah disajikan para ilmuwan dan peneliti untuk membuktikan bahwa bentuk dari planet Bumi adalah bulat.
ADVERTISEMENT
Para pemercaya teori konspirasi tersebut malah mencoba bereksperimen sendiri untuk membutikan keyakinannya. Mulai dari terbang dengan roket buatan sendiri hingga pergi ke benua Antartika sudah dilakukan dengan hasil yang nihil.
Padahal, banyak eksperimen dan pengamatan sederhana yang bisa dilakukan di mana saja untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat. Perobaan-percobaan ini bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja karena amat sederhana dan membutuhkan waktu yang sebentar.
Penasaran? Berikut adalah lima buah eksperimen dan pengamatan yang bisa kamu lakukan untuk mematahkan teori konspirasi bumi datar untuk selamany. Selamat mencoba!
Planet Bumi. Foto: NASA

1. Memanjat Pohon

Jika Bumi itu datar, maka jarak pandang kita, baik sedang di bawah maupun di atas pohon, akan sama. Namun ketika kita memanjat sebuah pohon tinggi, kita akan merasakan bahwa semakin tinggi kita memanjat semakin jauh juga pandangan kita.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena bagian yang sebelumnya terhalang di pandangan kita, akibat bentuk Bumi yang bulat, jadi terlihat karena posisi kita bertambah tinggi.
Ilustrasi pohon tinggi. Foto: Unding Jami via Environmental Change Institute.

2. Melihat Matahari Tenggelam

Dengan mengamati proses Matahari tenggelam kita bisa membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Bayangkan kita sedang mengamati proses tenggelamnya Matahari dari suatu tempat, sebut saja titik A.
Ketika Matahari tak lagi terlihat dari titik tersebut, cobalah pergi ke tempat yang lebih tinggi, sebut saja titik B. Dari titik B kita akan masih bisa melihat Matahari, sementara pada titik A Matahari tidak lagi terlihat.
Jika Bumi datar, saat Matahari telah tenggelam pada titik A maka pada titik B, meski lebih tinggi, Matahari pun tidak akan terlihat.
ADVERTISEMENT
Namun pada kenyataannya jika kita melakukan hal tersebut setelah Matahari menghilang dari pandangan di titik A, di titik B yang lebih tinggi Matahari masih akan terlihat.
Fenomena matahari tenggelam.

3. Melihat Kapal Berlayar

Dari permukaan Bumi, memang sulit untuk melihat lengkungan Bumi. Namun kita bisa mengamati lengkungan itu jika kita mengunjungi pelabuhan atau tempat dengan pemandangan laut yang luas.
Jadi ketika kapal menjauh dari posisi kita, terlihat kapal itu seakan-akan “tenggelam”. Bentuk Bumi yang bulat adalah alasan mengapa fenomena ini terjadi.
Ilustrasi kapal. Foto: Pixabay

4. Melihat Gerhana Bulat

Dengan mengamati gerhana Bulan, kita bisa melihat bukti bahwa Bumi itu bulat. Ketika terjadi gerhana Bulan total, biasanya keseluruhan Bulan akan terlihat seperti memiliki warna jingga kemerahan.
Hal itu terjadi karena Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, menyebabkan bayangan Bumi jatuh sepenuhnya ke Bulan. Nah jika Bumi itu datar maka Bulan tidak akan sepenuhnya memiliki warna merah kejinggaan.
ADVERTISEMENT

5. Mengamati Bayangan di Lokasi Berbeda

Ajak teman-teman Anda untuk memilih dua lokasi berbeda yang jaraknya cukup jauh, misalnya Anda di Banda Aceh dan teman Anda di Jakarta. Kemudian, siapkan dua batang kayu yang sama panjang dan tancapkan batang itu ke tanah pada siang hari.
Selanjutnya, hitung panjang bayangan yang muncul. Lakukan penghitungan pada waktu yang sama demi mendapatkan akurasi yang tepat.
Jika Bumi rata, bayangan yang muncul akan memiliki panjang yang sama. Namun pada kenyataannya kita akan menemukan bahwa ukuran masing-masing bayangan itu berbeda.
Ilustrasi bayangan. Foto: Unsplash
Hal ini diakibatkan oleh bentuk Bumi yang bulat sehingga membuat sinar Matahari menyinari suatu bagian Bumi dari sudut berbeda pada waktu yang sama.
Eksperimen sederhana ini juga dilakukan oleh seorang ahli matematika bernama Eratosthenes sekitar 2.000 tahun lalu. Selain membuktikan bahwa Bumi itu bulat, Eratosthenes juga berhasil menghitung lingkar keliling Bumi dalam eksperimen ini.
ADVERTISEMENT
(EDR)