Konten dari Pengguna

5 Teori Konspirasi Ini Terbukti Benar, Apa Saja?

11 Mei 2020 9:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori konspirasi. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori konspirasi. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tidak melulu teori konspirasi dianggap sebagai informasi yang salah dan menyesatkan. Nyatanya, ada beberapa teori yang pada akhirnya terbukti benar.
ADVERTISEMENT
Lima teori konspirasi di bawah ini pernah ramai diperbincangkan, dan bahkan sempat dicemooh. Namun akhirnya bukti menunjukkan bahwa teori-teori ini adalah benar.
Yuk, cek daftarnya!

Proyek SUNSHINE

Proyek SUNSHINE dilakukan pada tahun 1953 oleh Komite Energi Atom Amerika Serikat dan USAF Project Rand. Proyek ini dirahasiakan dari publik dan baru dibuka pada tahun 1956.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami efek jangka panjang radiasi nuklir pada manusia.
Komisioner AEC saat itu, Dr. Willard Libby menyebut, penelitian ini tidak memiliki data yang cukup karena sulitnya akses terhadap sampel tubuh anak-anak.
Ilustrasi penelitian bahan radioaktif di laboratorium oleh ilmuwan. Foto: Wikimedia Commons
“Saya tidak tahu bagaimana mendapatkannya, tapi ini sangatlah penting untuk mendapatkannya, dan terutama untuk kelompok anak muda,” ujar Libby, dikutip The New York Times.
ADVERTISEMENT
“Jadi, sampel manusia seringkali sangat penting, dan jika ada yang tahu bagaimana melakukan pekerjaan pencurian tubuh manusia, mereka akan benar-benar mengabdi untuk negaranya,” lanjutnya.
Akhirnya, 1.500 sampel tubuh manusia dikumpulkan oleh pemerintah AS. Mayoritas dari mayat-mayat tersebut adalah bayi dan anak kecil.
Bahkan, kebanyakan dari mayat tersebut diperoleh dari Australia dan Eropa. Pengambilan tubuh bayi dan anak-anak itu juga tanpa disertai pengetahuan dan persetujuan orang tua.

Mata-mata AS di Media Sosial

Pada Juni 2013, Edward Snowden, mantan anggota Central Intelligence Agency (CIA), membocorkan ribuan dokumen rahasia ke publik. Salah satunya adalah tentang jaringan intel dari Amerika Serikat dan negara adidaya lain.
Jaringan mata-mata ini bertujuan untuk memata-matai penduduk sipil dan dilakukan melalui jejaring sosial. Pada 2016, pemerintah AS mengirim permintaan untuk 50.000 data pengguna Facebook, 28.000 data pengguna Google, serta 9.000 data dari Apple.
Logo Facebook. Foto: REUTERS/Regis Duvignau
Kegiatan mata-mata menggunakan media sosial memang nyatanya mungkin terjadi. Kalev Leetaru, ahli artificial intelligence dan big data, pernah menulis ihwal ini.
ADVERTISEMENT
“Saya secara pribadi bisa membuktikan bahwa banyak pemerintah di seluruh dunia yang sadar tentang potensi Facebook untuk mengawasi, dan tentu saja, untuk secara aktif melacak suatu demografi tertentu,” tulis Kalev, dilansir Forbes.
Namun Kalev berpendapat bahwa saat ini pengawasan yang dapat dilakukan “hanya” sebatas pengelompokkan demografi tertentu. Misalnya, seperti menentukan apakah suatu daerah atau kelompok terindikasi berhubungan dengan jaringan teroris dan lain-lain.
Sementara pengawasan hingga mengetahui nama dan biodata detail tiap orang secara aktif belum dimungkinkan, menurut Kalev.

Proyek MK-ULTRA

Teori tentang MK-ULTRA cukuplah terkenal pada masanya. Proyek ini disebut menggunakan warga dan anggota militer AS sebagai kelinci percobaan obat-obatan halusinogen.
Proyek ini dilakukan oleh CIA. Tujuannya adalah untuk mengembangkan obat dan prosedur yang dapat melemahkan seseorang saat proses interograsi.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, CIA mencoba mengontrol pikiran seseorang menggunakan obat-obatan untuk mempermudah proses interograsi.
Ilustrasi Proyek MK-ULTRA. Foto: Youtube/Ellen Atkin
Proyek MK-ULTRA sempat berjalan selama sekitar 20 tahun. Selama itu, banyak subjek percobaannya adalah warga AS dan Kanada yang tidak mengetahui apa-apa.
Perlakuan tidak manusiawi seperti pemberikan obat psikotropika dalam dosis tinggi, setruman listrik, hypnosis, isolasi, kekerasan, serta bentuk penyiksaan lainnya dilakukan terhadap subjek.
Proyek ini pertama kali muncul ke publik pada tahun 1975. Namun investigasinya macet setelah 2 tahun sebelumnya, Direktur CIA, Richard Helms, memerintahkan untuk menghancurkan segala dokumen yang berkaitan dengan MK-ULTRA.
Pada tahun 1977, sebanyak 20 ribu dokumen berhasil diselamatkan dan berujung pada sidang di Senat AS. Pada Juli 2001 dan Desember 2018, beberapa dokumen MK-ULTRA dibuka ke publik.
ADVERTISEMENT

“Fruit Machine”

Pada pertengahan abad ke-20, teori konspirasi menyebut bahwa Kanada tengah mengembangkan alat untuk mendeteksi orang-orang homoseksual.
Tak lama, teori konspirasi ini benar-benar terbukti. Seorang profesor dari Carleton University, Frank Robert Wake, mengembangkan dan menggunakan alat yang disebut “Fruit Machine”.
“Fruit Machine” digunakan untuk mendeteksi orang-orang gay di kepolisian, militer, dan pegawai negeri sipil Kanada. Pemerintah Kanada saat itu ingin menyingkirkan seluruh orang yang dianggap berpotensi penyuka sesama jenis.
Fruit Machine. Foto: Twitter/@HistoryInFacts
Alat ini bekerja dengan memperlihatkan gambar pornografi dan mengukur pupil mata, pernapasan, dan denyut subjek. Pendanaan proyek ini akhirnya dihentikan pada akhir tahun 1960-an. Namun begitu, penggunaan “Fruit Machine” kabarnya masih terus berlanjut selama beberapa tahun berikutnya.

Proyek HAARP

HAARP adalah singkatan untuk High Frequency Active Auroral Research Program.
ADVERTISEMENT
Proyek ini dimiliki Angkatan Udara, Angkatan Laut, University of Alaska Fairbanks, dan Agensi Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) Amerika Serikat.
Teori konspirasi menyebut, proyek ini dapat mengendalikan cuaca. Bahkan, proyek ini dituduh sebagai biang keladi bencana seperti tornado, gempa, hingga banjir di AS dan negara lain.
Antena dari Proyek HAARP. Foto: U.S. Air Force/Michael Kleiman via Wikimedia Commons
Sebenarnya, teori tersebut tidak sepenuhnya salah. Proyek HAARP adalah penelitian lanjutan dari penelitian teknik penyemaian awan untuk meningkatkan curah hujan di AS.
Jadi, walaupun proyek ini bisa mengendalikan cuaca, terutama hujan, tapi tentu saja bukan HAARP yang jadi penyebab gempa bumi dan tornado di AS ataupun negara lain.
(EDR)