6 Teori Segitiga Bermuda

Konten dari Pengguna
28 Januari 2021 15:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi letak Segitiga Bermuda. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi letak Segitiga Bermuda. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Segitiga Bermuda telah menjadi misteri sejak lama karena banyaknya kasus kapal dan pesawat yang hilang di wilayah tersebut. Tercatat setidaknya lebih dari 1.000 nyawa hilang di perairan yang berlokasi di anatara pantai Atlantik Florida (AS), Antiles, dan Puerto Rico. Dengan banyak kasus kecelakaan di Segitiga Bermuda, banyak orang mulai membuat teori secara konspirasi atau ilmiah.
ADVERTISEMENT

Human Error

Salah satu penjelasan paling sederhana adalah kesalahan manusia sendiri. Menurut ahli sejarah US Naval Historical Foundation, John Reilly, kawasan itu ramai dilalui dan sudah menjadi simpang yang ramai sejak bangsa Eropa mulai bereksplorasi.
Hal senada diungkapkan oleh ilmuwan Australia bernama Dr Karl Kruszelnicki. "Jumlah pesawat yang hilang di Segitiga Bermuda jumlah persentasenya sama dengan kecelakaan di wilayah dunia mana pun,” katanya.
Bahkan, penjelasan mengenai hilangnya Flight 19 pun juga lebih sederhana dari perkiraan. Flight 19 hilang karena kesalahan navigasi sehingga pesawat kehabisan bahan bakar dan akhirnya jatuh ke laut. Sementara pesawat PBM-Mariner yang bertugas mencari Flight 19 diperkirakan meledak di udara karena dianggap sebagai 'tangki pembawa gas berjalan'.
ADVERTISEMENT

Rogue Waves

Menurut dokumenter Channel 5 yang berjudul The Bermuda Triangle Enigma, para ilmuwan percaya di daerah tersebut kerap terjadi gelombang besar yang berbahaya. Menurut ahli kelautan Universitas Southampton, Simon Boxall, mengatakan Segitiga Bermuda berbahaya karena menjadi tempat pertemuan antara badai selatan dan badai utara sehingga menyebabkan cuaca ekstrem untuk dilalui kapal laut.
The Huffington Post melaporkan bahwa gelombang di Segitiga Bermuda bisa mencapai ketinggian 100 kaki atau 30,5 meter. Tinggi gelombang tersebut setara dengan gelombang terbesar yang pernah tercatat yaitu gelombang tsunami di Teluk Lituya Alaska pada tahun 1958.

Gaya Magnet yang tinggi

Segitiga Bermuda menjadi salah satu tempat di bumi yang di mana kompas kesulitan menunjuk ke utara yang sebenarnya. Banyak orang telah melaporkan kejadian aneh dengan kompas mereka di Segitiga selama bertahun-tahun. Meskipun tidak selalu terjadi, hal itu dapat menyebabkan pilot dan pelaut keluar jalur secara signifikan.
ADVERTISEMENT

Gelembung metana

Pada tahun 2016 serangkaian kawah besar ditemukan di dasar laut di sekitar pantai Norwegia. Kawah berukuran hingga setengah mil lebarnya dan kedalaman 150 kaki tersebut diyakini terbentuk karena gelembung gas metana yang sebagian besar bocor dari endapan minyak dan gas yang terkubur di dasar laut. Peneliti beranggapan sebelum gas-gas tersebut meledak ke permukaan, mereka dapat menyebabkan letusan besar yang membentuk kawah di dasar laut.

Pangkalan UFO

Ilustrasi ombak Segitiga Bermuda. Foto: Shutterstock
Hubungan UFO (Unidentified Flying Object) dengan Segitiga Bermuda disebut sebagai alasan rentetan hilangnya kapal dan pesawat secara misterius. Ahli teori konspirasi akhir Charles Berlitz dalam bukunya 'The Bermuda Triangle', alien disebut bisa bertanggung jawab atas hilangnya pesawat tempur Amerika yang disebut Flight 19 pada tahun1945.
ADVERTISEMENT
Selain itu, alien juga dikaitkan dengan perjalan Christopher Columbus yang melihat cahaya aneh di perairan Segitiga Bermuda pada tahun 1492. Columbus dan awak kapalnya dikatakan melihat seperti cahaya tersebut pada malam hari. Dalam kasus Columbus, cahaya aneh tersebut dinyatakan UFO oleh beberapa orang.

Wormhole

Secara teori lubang cacing pada dasarnya adalah jalan pintas ruang-waktu yang berpotensi menjadi media perjalanan waktu. Meskipun lubang cacing belum terbukti ada, banyak orang yang mengaitkan keberadaannya dengan Segitiga Bermuda. Beberapa orang percaya lubang cacing adalah alasan mengapa banyak kapal tidak ditemukan setelah menabrak Segitiga Bermuda.