Konten dari Pengguna

9 Grafik Biar Lebih Paham soal Virus Corona

17 Maret 2020 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona penyebab telah mencapai banyak negara di seluruh dunia. Berawal dari China, jumlah pengidap penyakit ini di seluruh dunia terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Begitu cepatnya penyebaran Covid-19, termasuk di Indonesia, membuat banyak orang kebanjiran informasi. Semakin sulit bagi tiap orang untuk memahami dengan baik dan sederhana ihwal pandemi global terbaru ini.
Beberapa lembaga seperti Our Worlds in Data dan Vox dari AS memberikan data dan grafik soal pandemi ini. Beberapa dirangkum untuk mempermudah masyarakat memahami situasi pandemi global kali ini.

1. Penyebaran Virus Terus Meningkat

Grafik kasus penyakit Covid-19 menurun di China tapi meningkat di negara lain. Foto: Max Roser and Hannah Ritchie/Our World in Data
Penyakit Covid-19 terus mengalami peningkatan setiap harinya. Data dari Our World in Data menunjukkan data terakhir dari seluruh dunia per hari Minggu (15/3).
Kasus baru dari China menunjukkan penurunan yang signifikan sejak awal Maret. Namun kasus-kasus baru di negara lain, termasuk Indonesia, menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini mengindikasikan pusat penyebaran virus telah bergeser dari kota Wuhan ke beberapa kota serta negara lain di seluruh dunia. Beberapa negara seperti Italia, Amerika Serikat, dan lain sebagainya disebut sebagai pusat penyebaran baru.

2. Jumlah Kematian Di China Menurun

Penurunan kasus kematian akibat Covid-19 di China. Foto: World Health Organization (WHO)
China memberikan berita baik di seluruh dunia. Beberapa bulan sejak melaporkan kasus Covid-19 pertama pada 31 Desember 2019, jumlah kematian akibat virus Sars-Cov-2 mengalami penurunan.
Turunnya tren tersebut bukan hadir dengan sendirinya. Pemerintah China mengambil langkah yang amat drastis dengan memberlakukan lockdown dan mendorong banyak pabrik di China mengalihkan produksinya untuk membantu penanganan virus corona.

3. Orang Tua di China Lebih Rentan Terhadap Virus Corona

Tingkat kematian pasien Covid-19 berdasarkan rentang umur di China. Foto: Max Roser and Hannah Ritchie/Our World in Data
Tingkat kematian terlihat lebih banyak terjadi pada pengidap virus berusia lanjut. Hal ini juga berhubungan dengan imunitas tubuh yang lebih buruk dibandingkan pengidap lain yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu sebenarnya yang memengaruhi tingkat kematian pengidap Covid-19 adalah mengenai penyakit kronis seseorang. Orang dengan riwayat penyakit kronis tercatat lebih mungkin mengalami gejala yang lebih fatal jika terjangkit virus corona.

4. Pahami Gejala Covid-19

Beberapa gejala yang dialami pasien virus corona. Foto: Max Roser and Hannah Ritchie/Our World in Data
Gejala yang dialami seseorang dengan virus Sars-Cov-2 di tubuhnya cukup beragam. Namun menurut data di China, demam dan batuk kering menjadi gejala yang paling sering ditemui pada pengidap.
Rasa lelah atau lemas, produksi sputum, dan sesak napas juga menjadi gejala-gejala yang ditemui pada pengidap Covid-19.

5. Covid-19 Lebih Berbahaya Dibandingkan Flu Biasa

Perbandingan tingkat kematian pasien Covid-19 dan flu. Foto: Max Roser and Hannah Ritchie/Our World in Data
Membandingkan Covid-19 dengan flu biasa sering dijadikan alasan bagi beberapa orang untuk meremehkan pandemi virus corona. Perbandingan ini terjadi karena miripnya gejala pada kedua penyakit.
ADVERTISEMENT
Namun data menunjukkan bahwa perbandingan tersebut tidak dapat, bahkan cenderung menipu, untuk dilakukan. Kasus kematian dari penyakit Covid-19 berada pada tingkatan 12 hingga 24 kali lebih tinggi dibandingkan penyakit flu biasa.

6. Korea Selatan Memimpin Pemeriksaan Infeksi Per Kapita

Perbandingan pemeriksaan infeksi per kapita untuk 9 negara. Foto: Vox
Vox memberikan data per kapita warga negara yang diperiksa ihwal infeksi virus Sars-Cov-2. Dari 9 negara yang diperlihatkan oleh Vox, Korea Selatan memimpin daftar tersebut.
Sejak merebaknya virus corona di Korea Selatan beberapa waktu lalu, pemerintah Korea Selatan memang mengimplementasikan sistem penanganan yang amat ketat. Empat perusahaan Korea memproduksi alat pengecekan infeksi virus corona menggunakan panduan dari WHO.
Hasilnya, Korea Selatan memiliki sistem pemeriksaan infeksi yang diklaim mampu memeriksa hingga 10.000 orang setiap harinya.
ADVERTISEMENT

7. Pengeluaran Untuk Perjalanan Wisata Menurun Drastis.

Penurunan pendapatan industri pariwisata di Amerika Serikat. Foto: Rani Molla/Recode by Vox
Banyak kegiatan wisata, konferensi, dan kegiatan lainnya dibatalkan dampak dari meningkatnya status virus corona menjadi pandemi. Hal ini memukul telak industri pariwisata, khususnya di Amerika Serikat, menurut laporan dari Vox.
Pengamat meyakini bahwa hal ini masih akan terus terjadi akibat banyaknya orang yang melakukan kegiatan di rumah dan menghindari tempat-tempat umum.

8. Mengapa Pembatalan Kegiatan dan Tetap Di Rumah Sangat Penting

Perbandingan grafik penyebaran virus tanpa (kuning) serta dengan (ungu) pembatasan kegiatan di tempat umum. Foto: Max Roser and Hannah Ritchie/Our World in Data
Kegiatan yang membuat orang-orang berkumpul di tempat umum terus dibatasi dan dibatalkan. Beberapa orang mengaku kecewa atas kebijakan ini. Tapi sains memberikan fakta bahwa hal tersebut sangatlah tepat untuk mencegah penyebaran virus menjadi lebih buruk lagi.
Kata kunci dari kebijakan ini adalah melandaikan kurva penyebaran virus. Melalui social distancing dan berkegiatan di rumah, tingkat penyebaran virus akan melambat.
ADVERTISEMENT
Meski jika jumlah orang yang terinfeksi tidak turun, pelandaian kurva ini akan membuat fasilitas kesehatan tidak kewalahan menghadapi jumlah pengidap yang meningkat secara drastis dalam jangka waktu yang singkat.
(EDR)