Konten dari Pengguna

Apakah Kecanduan Seks Berdampak Buruk?

3 Maret 2021 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi nerhubungan seksual. Foto: Matthew Romack via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nerhubungan seksual. Foto: Matthew Romack via Flickr
ADVERTISEMENT
Kecanduan seks dapat merujuk pada berbagai perilaku yang dilakukan secara berlebihan dan secara signifikan memengaruhi kehidupan seseorang dengan cara yang negatif. Dilansir PschGuides, jenis kecanduan seks meliputi kecanduan pornografi, masturbasi, perlakuan sadis saat berhubungan seksual, dan keinginan seksual berlebihan.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal JAMA Open Network menemukan lebih dari delapan persen orang di Amerika Serikat mungkin mengalami tekanan karena seks. Mereka disebut mengalami tekanan karena kesulitan mengontrol dorongan, perilaku, dan perasaan seksualnya.
“Secara historis, selalu diduga bahwa keinginan seksual secara sadar (kompulsif) lebih banyak dialami pria. Namun,ternyata perempuan juga menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk mengontrol dorongan dan juga perilaku seksual mereka," ujar ilmuwan University of Minnesota, Janna Dickenson.
Ahli terapi bernama Thomas G. Plante mengatakan telah melihat banyak orang biasa mengalami kesulitan untuk mengatasi dorongan seksual. Menurutnya, salah satu faktor adalah kemudahan akses pornografi dan konten seksual lainnya di internet.
Gejala kecanduan seks
Beberapa tanda bisa dilihat untuk menunjukkan apakah seseorang kecanduan seks. Hal tersebut bisa terlihat dari sisi emosional dan fisik. Secara emosional, seseorang yang kecanduan seks kemungkinan mudah terlibat dengan orang lain secara seksual terlepas dari baik atau buruknya hubungan dengan orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pecandu seks takut untuk ditinggalkan, mereka kemungkinan tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat atau melompat dari satu hubungan ke hubungan lain. Saat sendirian, mereka kemungkinan merasa kosong dan merasa bersalah dan kesepian. Sementara secara fisik, seseorang yang kecanduan seks kemungkinan malas bergerak dan beraktivitas karena obsesi seksual atau emosional yang hinggap di dirinya.
Ilustrasi Pria Masturbasi Foto: Shutter Stock
“Ada orang yang jadi bermasturbasi berlebihan lalu mengganggu kemampuannya untuk bekerja, atau mungkin ada seseorang yang jadi membayar untuk mendapatkan seks, melakukannya dengan berlebihan dan mengganggu mereka secara finansial," ujar Dickenson.
Efek kecanduan seks
Menurut Departmental Management of the USDA, sekitar 38% pria dan 45% wanita dengan kecanduan seks memiliki penyakit kelamin akibat dari perilaku mereka. Secara umum kehamilan juga merupakan efek samping dari kecanduan seks. Dalam sebuah survei, hampir 70% wanita dengan kecanduan seks melaporkan bahwa mereka pernah mengalami setidaknya satu kehamilan yang tidak diinginkan sebagai akibat dari kecanduan seks.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kecanduan seks juga kemungkinan berdampak negatif seperti penurunan hubungan sosial, penurunan konsentrasi dan produktivitas saat bekerja, dan terkena penyakit menular. Secara psikologis, hal tersebut dapat menimbulkan perasaan malu, tidak mampu, dan tekanan emosional. Hal tersebut dapat memiliki efek psikologis yang mendalam, seperti menimbulkan perasaan malu, tidak mampu, dan tekanan emosional.
Modus kecanduan seks untuk kejahatan
Psikolog David J. Ley sebelumnya pernah mengatakan bahwa diagnosis kecanduan seks bisa dengan mudah dimanfaatkan oleh individu berbahaya, yang ingin menghindari tanggung jawab atas aksi bejatnya.
"Saya tidak tahu sejak kapan jadi orang egois, misoginis, menjadi suatu kelainan medis," kata Ley kepada NBC News pada 2017 lalu.
(MRT)