Benarkah Terlalu Lama Menangis Bisa Timbulkan Gangguan Kesehatan?

Konten dari Pengguna
14 Agustus 2020 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi seseorang menangis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang menangis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Luapan emosi kesehatan yang begitu besar dapat menyebabkan seseorang menangis. Tangisan tersebut diikuti dengan air mata yang keluar dan membanjiri muka seseorang.
ADVERTISEMENT
Menangis tersedu-sedu hingga mengeluarkan air mata sebenarnya adalah respons alami tubuh manusia terhadap emosi. Sayangnya, pelampiasan emosi yang terlalu berlebihan dapat memberikan dampak kesehatan yang kurang baik.
Saat seseorang menangis, otot-otot pada wajah dan mata akan mengalami kontraksi. Semakin hebat dan lama seseorang menangis, maka efek ini akan semakin besar. Termasuk nyeri kepala dan mata membengkak, bahkan pada orang sehat sekalipun.
Seorang asisten profesor neurologi dari School of Medicine di New York menurturkan hal tersebut. Ia adalah Dr. Fiona Gupta, MD.
Air mata bercucuran. Foto: Unsplash
Menurut Dr. Gupta, “sakit kepala setelah menangis adalah (hasil dari) adanya stress atau tekanan emosi yang dialami seseorang. Hal ini kemudian menyebabkan migrain atau tension-type headache (TTH/sakit kepala tegang).”
ADVERTISEMENT
“Jika air mata disebabkan oleh situasi emosional yang penuh tekanan, ini dapat melepaskan hormon stres yang disebut kortisol yang mengarah ke peradangan--pemicu sakit kepala serta neuropeptida nyeri lainnya,” lanjut Dr. Gupta.
“Sakit kepala juga bisa ditimbulkan dari air mata yang berasal dari kesedihan jangka panjang, seperti kematian orang yang dicintai atau masalah dalam hubungan,” ungkapnya.
Selain sakit kepala, menangis dalam waktu lama juga dapat menyebabkan mata bengkak dan iritasi, hidung tersumbat, bahkan sakit leher dan rahang. Nyeri leher dan rahang sering disebabkan oleh ketegangan dan kekakuan otot leher dan wajah dalam waktu lama.
Menangis sebagai respon tubuh terhadap tekanan emosi. Foto: Pixabay
Jika seseorang menangis dengan jangka waktu yang sangat lama, maka hal itu akan berdampak negatif pada kesehatan fisik, dan masalah yang lebih serius pada kesehatan mental, seperti depresi.
ADVERTISEMENT
Menurut National Institute of Mental Health di Amerika Serikat, depresi telah dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes, stroke, dan penyakit alzheimer yang dapat berakibat fatal.
Meski begitu, menangis sebenarnya memiliki efek yang baik untuk kesehatan tubuh. Salah satunya dapat membantu menghilangkan hormon stres pada tubuh kita. Saat menangis, detak jantung dan pernapasan akan sedikit melambat dan itu bisa membuat diri menjadi lebih tenang.
Bahkan, setelah menangis, mungkin kita akan mengalami peningkatan mood. Menangis juga bermanfaat untuk membantu orang dalam melepaskan dan mengekspresikan emosinya.
(EDR)