Berapa Pendapatan Situs Nonton Film Bajakan LK21?

Konten dari Pengguna
28 Februari 2020 7:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Film Parasite. Foto: Barunson E&A
zoom-in-whitePerbesar
Film Parasite. Foto: Barunson E&A
ADVERTISEMENT
Situs nonton film ilegal bukan lagi barang baru di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informasi RI (Kominfo) terus memburu situs-situs semacam ini untuk segera diblokir.
ADVERTISEMENT
Akhir tahun lalu kita mengingat situs IndoXXI yang amat populer di masyarakat, menjadi target pemblokiran oleh Kominfo. IndoXXI pun menutup situsnya terlebih dulu sebelum Kominfo benar-benar melakukan pemblokiran.
LK21 atau Layar Kaca 21 tampaknya ingin ambil kesempatan itu. Mereka terus main kucing-kucingan dengan pemerintah Indonesia. Mengganti domain alamat internetnya secara berkala.
LK21 atau Layar Kaca 21 tampaknya ingin ambil kesempatan itu. Mereka terus main kucing-kucingan dengan pemerintah Indonesia. Mengganti domain alamat internetnya secara berkala.

Berapa Pendapatannya?

Situs streaming film ilegal dapat meraup untung meski pengguna tidak membayar sama sekali. Keuntungan ini diperoleh dari iklan-iklan yang bertebaran di laman web situs.
Pada tahun 2017, misalnya, situs LK21 dapat menarik 8 juta orang per hari menurut analisis trafik Alexa. Jika setiap pengunjung menghasilkan Rp 10 setiap iklan diklik, maka pemilik situs dapat memperoleh keuntungan hingga Rp 80 juta per hari.
ADVERTISEMENT
Menguji keabsahan data tahun 2017 dengan hari ini, Berita Unik mencoba memeriksa valuasi situs LK21 lewat Worth of Web. Itu merupakan situs pengecek data mengenai valuasi, pendapatan, hingga pengunjung suatu website.
Hasilnya cukup menarik. Situs LK21, yang kini beralamat lk21.london, mendapatkan kunjungan (visit) dari 4.651 orang per harinya. Sementara untuk pageviews, jumlahnya mencapai lebih dari 23 ribu kali.
Kunjungan dan pageviews tersebut menghasilkan keuntungan sekitar 70 dolar AS setiap harinya. Nilai tersebut setara dengan sekitar 1 juta rupiah. Dalam setahun, pemilik situs LK21 dapat memperoleh lebih dari Rp 360 juta.
Kombinasi data dan angka tersebut membawa LK21 ke nilai valuasi yang juga tinggi. Menurut Worth of Web, valuasi situs ini mencapai 22.039 dolar AS atau setara hampir Rp 320 juta.
ADVERTISEMENT
Parahnya lagi, orang-orang yang bekerja keras di balik layar untuk produksi setiap film tidak mendapatkan satu rupiahpun dari keuntungan itu.
Karena film-film diperoleh dan disebarluaskan secara ilegal, tidak mungkin bagi mereka yang memiliki hak kekayaan intelektual atas film memperoleh uang dari situs streaming ilegal.
Situs streaming film bajakan IndoXXI. Foto: Website IndoXXI

Untung Menetas, Pengguna Kena Retas

Keuntungan bagi sang pemilik situs hadir dari setiap klik untuk iklan-iklan pada laman web. Untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, segala cara dilakukan untuk mendapatkan klik tersebut.
Maka, jangan bingung jika situs-situs ilegal memenuhi laman web LK21 dengan iklan. Meskipun kebanyakan pengguna tidak tertarik, pemilik situs dapat membuat pengguna kebingungan hingga terpaksa melakukan klik pada salah satu iklan.
Biasanya setelah iklan diklik, tab baru akan muncul yang mengarahkan kamu ke situs terkait iklan. Biasanya ini disebut sebagai iklan pop-up.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, tidak seluruh iklan pop-up adalah iklan sesungguhnya. Tidak jarang ditemui permasalahan di balik situs-situs iklan tersebut.
Karena pada dasarnya, tidak semua situs iklan yang muncul pada laman web situs streaming ilegal aman untuk dikunjungi. Bisa jadi, situs akan membuat perangkat pengguna terinfeksi malware komputer.
Malware ini dapat digunakan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk banyak hal. Mulai dari pencurian data hingga peretasan akun dapat dilakan menggunakan malware tersebut.
Situs streaming film ilegal membawa banyak petaka bagi pelbagai pihak. Produser film tidak mendapatkan keuntungan yang menjadi haknya. Penonton juga terancam kena retas hingga dicuri data pribadinya.
Satu-satunya pihak yang diuntungkan dari skema kecurangan besar ini hanyalah pemilik situs seperti LK21 yang hingga hari ini belum diketahui identitasnya.
ADVERTISEMENT
(EDR)