Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Bisakah Tertular HIV Setelah Berhubungan Seks dengan ODHA?
5 Maret 2021 15:21 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Berhubungan seks adalah salah satu kebutuhan yang wajar dimiliki setiap orang. Kebutuhan seksual dapat dipenuhi dengan berhubungan badan atau masturbasi. Namun, apa jadinya jika berhubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS?
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Sementara acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah kondisi yang dialami penderita HIV setelah sistem pertahanan tubuhnya rusak akibat virus tersebut. Rentang waktu HIV berubah menjadi AIDS tergantung pada pengobatan dan kecepatan penanganan si penderita.
Dokter dari Institusi Angsamerah, Adiyana Esti mengatakan, kemungkinan seseorang tertular virus HIV saat melakukan hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS tanpa kondom adalah 15 persen. Menurutnya, belum tentu seseorang langsung terkena infeksi virus HIV saat berhubungan seks dengan pengidap HIV/AIDS untuk pertama kalinya.
"Ada yang tertular saat pertama kali hubungan seks dan ada juga yang tertular setelah beberapa kali melakukannya, jadi penularan tidak memandang beberapa kali melakukan hubungan seks." ujar Esti pada Agustus 2018 lalu, seperti dikutip kumparanSAINS.
ADVERTISEMENT
Penularan HIV
HIV ditularkan ketika seseorang yang memiliki jumlah virus yang terukur dalam tubuhnya mengeluarkan cairan langsung ke aliran darah atau melalui selaput lendir, luka, atau luka terbuka.
Seks oral
Menurut lembaga kesehatan AS, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kegiatan hubungan seksual yang dapat menularkan HIV di antaranya seks oral, seks vaginal, seks anal, dan ciuman. Seks oral menjadi medium penyebaran virus HIV jika mulut pasangan terdapat luka seperti sariawan atau gusi berdarah yang membuat darah menjadi lajur penyebaran virus ke kelamin. Kamu bisa tertular penyakit menular (PMS) seperti hepatitis A dan B, bakteri Giardia, bakteri Shigella, Salmonella, dan E. coli.
Seks vaginal dan anal
Seseorang bisa tertular HIV jika melakukan hubungan seks vaginal dengan seseorang yang mengidap HIV tanpa menggunakan kondom. Sedangkan seks anal adalah adalah seks yang paling berisiko untuk tertular atau menularkan virus HIV. Ada beberapa kemungkinan penyebaran virus HIV lewat seks anal, salah satunya adalah melalui pendarahan yang terjadi karena jaringan anus dan saluran anus yang rapuh.
ADVERTISEMENT
Ciuman
Meskipun sangat jarang, penularan HIV dapat terjadi jika kedua pasangan mengalami luka atau gusi berdarah dan darah dari pasangan dengan HIV masuk ke aliran darah pasangan yang HIV-negatif. HIV tidak ditularkan dari air liur, melainkan dari darah yang ada di mulut.
Untuk mengurangi risiko penularan HIV, peneliti menyarankan menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Dengan menggunakan kondom, risiko penularan bisa turun hingga 80%.
“Kalau memang khawatir, bisa lakukan pengecekan darah kira-kira sebulan atau tiga bulan setelah bersinggungan dengan salah satu faktor penyebab infeksi HIV," kata Esti.
Esti menambahkan, bahwa obat ARV digunakan untuk mencegah memburuknya kondisi penderita HIV hingga terkena kondisi AIDS. Obat ini bisa menghambat aktivitas dan perkembangan HIV dengan mencegahnya menempel ke sel darah putih di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
(MRT)