Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Corak Kehidupan Zaman Logam Perundagian
21 Mei 2021 9:05 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada masa ini, kehidupan manusia berubah dari sistem ekonomi, sosial, atau religi. Pada zaman logam, sebagian orang sudah bisa membuat alat-alat dari logam di samping peralatan yang terbuat dari batu.
Lalu, sebagian orang juga sudah mengenal teknik melebur logam, kemudian mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan. Dalam pelayaran, manusia pada masa ini juga telah mengenal sistem berlayar dengan perahu bersayap.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai corak kehidupan zaman logam atau perundagian:
Corak Kehidupan Zaman Logam Perundagian
1. Aspek Sosial Kehidupan Zaman Logam
Mengutip buku Sejarah Indonesia SMA: Rekam Jejak Peradaban Indonesia, populasi masyarakat telah meningkat akibat dari terpenuhinya kebutuhan dan tingginya kesejahteraan manusia.
Tanda pada zaman perundagian adalah muncul sistem sosial yang lebih kompleks, sehingga muncul beberapa desa besar yang merupakan gabungan dari kelompok kecil untuk membentuk tata kehidupan yang semakin terpimpin dan teratur.
ADVERTISEMENT
2. Ciri Zaman Perundagian
Para ahli meyakini, bahwa corak kehidupan zaman logam perundagian dimulai kurang lebih pada 10.000 tahun lalu. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
3. Zaman perunggu
Zaman perunggu disebut juga dengan kebudayaan Dongson-Tonkin China. Pada masa ini, manusia sudah bisa mencampurkan tembaga dengan timah sehingga menghasilkan logam yang lebih keras.
Beberapa peninggalan zaman perunggu yang telah ditemukan adalah:
ADVERTISEMENT
4. Zaman Besi
Hal ini ditandai dengan periode yang lebih maju. Manusia sudah dapat meleburkan besi dari bijinya untuk dituang menjadi peralatan yang diperlukan.
Teknik peleburan besi lebih sulit dari peleburan tembaga atau perunggu. Sebab, meleburkan besi membutuhkan suhu panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan adalah:
Indonesia tidak mengalami zaman tembaga, tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara bersamaan. Hasil kebudayaan yang banyak ditemukan adalah alat-alat dari perunggu, sehingga zaman logam juga disebut sebagai zaman perunggu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari History.com, banyak ahli yang menyatakan pada akhir Zaman Besi sekitar 550 SM, ketika Herodotus atau "Bapak Sejarah" mulai menulis tentang "Sejarah," meskipun tanggal akhir bervariasi berdasarkan wilayahnya.
Sementara di wilayah Skandinavia, zaman besi berakhir mendekati 800 Masehi dengan kebangkitan Viking. Lalu, Eropa Barat dan Tengah, akhir Zaman Besi umumnya diidentifikasikan bertepatan dengan penaklukan Romawi pada abad pertama sebelum masehi.
(MRT)