Ekosistem Sungai: Pembentukan, Contoh, dan Cara Menjaganya

Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana di Sungai Mekong Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sungai Mekong Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekosistem sungai merupakan salah jenis satu jenis ekosistem yang ada di dunia. Ekosistem dapat ditemukan di setiap sungai yang ada di muka Bumi.
ADVERTISEMENT
Sebelum membahas lebih jauh mengenai ekosistem di sungai, kamu harus memahami penjelasannya terlebih dahulu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam. Ekosistem berarti komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya.
Ekosistem juga disebut sebagai keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi. Artinya, ekosistem sungai secara sederhana dapat dipahami sebagai lingkungan sungai tempat interaksi makhluk hidup dengan benda mati lain beserta habitatnya.

Pembentuk Ekosistem Daerah Aliran Sungai

Seperi yang dijelaskan sebelumnya, ekosistem sungai merupakan tempat interaksi dari berbagai komponen pembentuk. Komponen pembentuk ini dikategorikan menjadi dua, yaitu biotik dan abiotik.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari National Geographic, komponen pembentuk biotik adalah seluruh organisme hidup yang membentuk ekosistem. Komponen ini bisa terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
Sementara itu, komponen abiotik adalah segala benda mati pada ekosistem. Kemudian, termasuk pula cahaya, suhu rata-rata, jenis air, dan lainnya.
Komponen pembentuk ekosistem sungai ini bisa berbeda antara satu sungai dan sungai lainnya. Hal itulah yang membuat masing-masing ekosistem sungai memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri.

Contoh Ekosistem Sungai

Mari kita coba lihat contoh nyata ekosistem muara sungai di Indonesia untuk lebih memahaminya.
Ilustrasi ekosistem Sungai Kapuas di bagian hilir (Foto: Wahyu Maulana via Unsplash)
Ekosistem Sungai Kapuas dapat digunakan sebagai contoh. Sungai terpanjang di Indonesia ini membentang 710 mil atau 1.143 km dari Kabupaten Kapuas Hulu hingga Kota Pontianak di Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
Saking panjangnya, ekosistem Sungai Kapuas pun bisa berbeda pada setiap bagiannya.
Misalnya, bagian hulu Sungai Kapuas. Penduduk di daerah ini yang hanya berjumlah di bawah 300.000 orang. Kemudian, menjadi komponen biotik yang tidak terlalu padat dan berpotensi menyebabkan kerusakan fatal.
Hal tersebut membuat daerah hulu Sungai Kapuas memiliki keanekaragaman hayati yang unik.
Dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, daerah ini memiliki 265 jenis ikan air tawar, 675 spesies anggrek, dan 20% jenis burung di Indonesia ada di daerah hulu ini.
Bandingkan dengan ekosistem sungai di hilir Sungai Kapuas di Kota Pontianak. Komponen biotik dari jumlah penduduk kota ini hampir 650.000 atau dua kali lipat dibandingkan di hilir.
Apalagi, hilir ini memiliki pelabuhan besar, baik untuk kargo maupun penumpang. Hal ini tentunya menjadi komponen abiotik yang juga mempengaruhi.
ADVERTISEMENT

Cara Menjaga Ekosistem Sungai dan Danau

Ekosistem sungai merupakan sesuatu yang harus dijaga. Bahkan, permasalahan ini juga penting bagi kehidupan manusia.
Kerusakan ekosistem sungai dapat menyebabkan kepunahan jenis flora dan fauna tertentu. Seperti yang terjadi pada Pesut Mahakam atau Orcaella brevirostris di Sungai Mahakam.
Selain itu potensi banjir dan longsor juga dapat mengancam jika ekosistem sungai ini rusak. Kejadian seperti banjir di Kalimantan Selatan tentu saja tidak ingin dialami oleh siapa pun.
Pesut Mahakam penghuni ekosistem Sungai Mahakam (Foto: worldwildlife.org)
Demikian penjelasan mengenai ekosistem sungai. Pemahaman ini perlu disikapi dengan menjaga keunikan ekosistem sungai.
(RKW)