Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Ini Manfaat Tersembunyi Klitoris Perempuan menurut Riset
3 Desember 2020 12:43 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Akhirnya, peneliti berhasil menyelesaikan sebuah riset yang mengungkap fungsi lain dari klitoris di dalam vagina perempuan. Menurut hasil risetnya, klitoris juga berperan dalam proses pembuahan.
Ilmuwan di balik penelitian tersebut adalah Roy Levin. Ia telah berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Clinical Anatomy.
Dalam risetnya, Levin mempelajari 15 studi berbeda yang dipublikasikan antara 1966 sampai 2017. Dari situ, Levin menyimpulkan bahwa stimulasi pada klitoris bisa memperbesar kemungkinan terjadinya pembuahan pada sel telur.
Riset menjelaskan bahwa stimulasi pada klitoris membuat vagina jadi memanjang dan membuat sperma bisa masuk lebih dalam ke tubuh. Stimulasi itu juga bisa mencegah proses “vaginal tenting”, sebuah proses yang menyetop sperma memasuki uterus, sebelum bagian ekor sperma aktif dan bisa mendorongnya menuju sel telur.
ADVERTISEMENT
Levin menambahkan bahwa stimulasi klitoris meningkatkan aliran darah ke vagina, meningkatkan pelumasan, dan mempengaruhi tingkat keasaman organ itu. Semua itu bisa membantu meningkatkan kemungkinan pembuahan.
“Semua perubahan pada bagian genital itu memiliki peran penting dalam memfasilitasi kemungkinan kesuksesan reproduksi,” kata Levin, dilansir IFL Science.
Levin mengatakan bahwa risetnya ini mungkin akan dianggap sebagai serangan kepada seksualitas perempuan. Hal ini karena risetnya mengungkap dugaan bahwa klitoris juga punya fungsi untuk reproduksi.
“Klitoris memiliki fungsi reproduktif dan rekreatif yang sama-sama penting,” ujar dia.
Levin berharap temuannya ini bisa membantu mengatasi masalah sunat perempuan yang masih sering dilakukan sekarang ini. Sunat perempuan ini banyak dilakukan di Afrika, Timur Tengah, dan Asia. Biasanya, sunat itu dilakukan untuk mencegah perempuan muda dan tua untuk melakukan seks sebelum menikah.
ADVERTISEMENT
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut bahwa praktik itu tidak memiliki manfaat kesehatan. Praktik itu malah bisa membahayakan si perempuan karena ada risiko sakit, pendarahan, gangguan saluran urine, dan kematian.
(EDR)