Konten dari Pengguna

Ini Penjelasan Mengapa Vagina Bisa Beraroma Seperti 'Ikan Asin'

3 Maret 2021 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vagina  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vagina Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kasus, vagina wanita kerap mengeluarkan bau tidak sedap bahkan beraroma mirip ikan asin. Bau tersebut membuat para wanita bertanya-tanya penyebab bau di sekitar vagina dan berusaha mencari solusi atas permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, menurut Mary Jane Minkin, profesor obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine, kondisi vagina yang beraroma adalah hal normal. Hal tersebut karena vagina memiliki bermacam jenis bakteri dan jamur baik yang hidup di sana.
"Sama seperti perut, vagina memiliki mikrobioma sendiri yang penuh dengan berbagai bakteri dan jamur yang kebanyakan sangat membantu," kata Minkin, seperti dilansir Women's Health.
Kerap dianggap mengganggu, aroma pada vagina juga bisa membantu seseorang untuk mengenal kondisi kesehatan tubuh. Menurut ahli kesehatan dari Summit Medical Group, Christine Masterson, aroma normal vagina adalah agak apak dan sedikit masam. Hal tersebut karena kondisi pH di vagina yang agak asam. Ia menambahkan bahwa aroma vagina pada normalnya tidak terlalu kuat.
ADVERTISEMENT
Penyebab bau amis pada vagina
Jika kamu memiliki bau amis yang jelas dari vagina, kemungkinan besar penyebabnya adalah bakterial vaginosis (BV). Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ini adalah jenis infeksi vagina paling umum bagi perempuan berusia antara 15 sampai 44 tahun.
Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
BV adalah infeksi yang berkembang akibat gangguan keseimbangan alami antara bakteri sehat dan bakteri jahat di sekitar vagina. Menurut U.S. National Library of Medicine, jumlah bakteri jahat yang berlebihan membuat vagina mengeluarkan bau amis.
Salah satu faktor gangguan keseimbangan bakteri adalah berhubungan seks dengan orang baru atau berhubungan dengan pasangan yang banyak. Infeksi BV paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15 sampai 44 tahun.
Trikomoniasis
ADVERTISEMENT
Selain BV, bau amis pada vagina bisa dikarenakan penyakit menular trikomoniasis yang disebabkan oleh parasit. Penyakit ini dapat membuat keputihan berbau busuk yang berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Selain itu, vagina juga akan terasa gatal, kemerahan, terbakar, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Sama seperti BV, trikomoniasis biasanya didiagnosis dengan menguji sampel pada cairan vagina. Kondisi tersebut bisa ditangani dengan menormalkan kondisi pH vagina. Penanganannya bisa dilakukan dengan krim khusus vagina dan obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter.
Radang Panggul
Menurut dokter kandungan di Orlando Health Center of Obstetrics and Gynecology, Christine Greves, penyebab bau amis lain adalah penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease) yaitu infeksi dari bakteri yang ditularkan melalui hubungan seksual dan menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium.
ADVERTISEMENT
Selain bau amis pada vagina, terkadang radang panggul dapat menyebabkan nyeri panggul, pendarahan selama atau setelah berhubungan seks, demam, nyeri saat buang air kecil, keputihan yang berat dengan bau busuk, dan bahkan kesulitan hamil. Perawatan radang panggul biasanya terdiri dari kombinasi antibiotik.
Aroma lain
lustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Ada beberapa aroma lain yang mungkin keluar dari vagina. Di antaranya adalah agak berbau jamur, metalik, musk, amonia, busuk, dan bahkan agak manis.
Aroma agak berbau jamur biasa terjadi saat vagina mengalami infeksi yeast atau infeksi ragi vagina. Biasanya, aroma ini tidak akan begitu bau. Tapi, kadang-kadang infeksi ini bisa mengeluarkan bau mirip ragi.
Aroma metalik bisa muncul dari vagina. Ini karena darah dari haid bisa mengubah pH vagina. Akibatnya, vagina jadi berbau mirip tembaga dan timah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan aroma musk bisa muncul setelah berolahraga dan perempuan menggunakan celana dalam sintetis. Ini karena celana berbahan sintetis membuat keringat tetap ada di celana.
(MRT)