Kisah Pria Dipatok Kepala Ular Berbisa yang Sudah Putus dari Badannya, Kok Bisa?

Konten dari Pengguna
5 Juni 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ular Derik Diamondback (Crotalus atrox) berbisa menggigit seorang pria di AS meski kepalanya sudah terpenggal. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ular Derik Diamondback (Crotalus atrox) berbisa menggigit seorang pria di AS meski kepalanya sudah terpenggal. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Seorang pria menemukan ular berbisa di perkarangan rumahnya di Texas, AS. Ia pun memenggal ular itu agar tidak digigit. Namun, ketika ia mengangkat kepala ular yang telah terpenggal untuk dibuang, kepala reptil tersebut malah menggigit tangannya.
ADVERTISEMENT
Pria bernama Jeremi Sutcliffe itu pun dilarikan ke rumah sakit. Dokter harus memberikan dosis anti-bisa yang cukup banyak untuk menyelamatkan nyawanya.
“Saya mendengar ia berteriak bahwa ular itu telah menggigitnya,” ungkap istri korban, Jennifer, dikutip The Washington Post.
“Saya berlari ke sana dan ia berhasil melepaskan kepala ular tersebut dari tangannya,” tambah Jennifer, yang langsung mengantarkan suaminya ke rumah sakit pascakejadian itu.
Ular berkepala buntung yang menggigit pria tersebut adalah jenis ular derik diamondback. Lalu, bagaimana mungkin seekor ular yang sudah dipenggal kepalanya mampu menggigit dan memasukkan bisa ke tubuh manusia?
Ular Derik Diamondback bertanggung jawab atas kematian beberapa orang setiap tahunnya akibat bisanya yang mematikan. Foto: Wikimedia Commons
Menurut para ahli, hewan berjenis reptil memang mampu mempertahankan refleks tubuhnya hingga beberapa jam setelah mati. Pada ular berbisa, refleks tersebut adalah untuk menggigit dan memasukkan bisa ke tubuh korbannya.
ADVERTISEMENT
“Tubuh ular sering kali dapat menggeliat selama beberapa waktu setelah mereka mati,” ungkap profesor biologi dari University of Cincinnati, Bruce Jayne, dilansir National Geographic.
Mekanisme di balik perlakuan menyeramkan ini adalah sebuah sistem syaraf yang terprogram untuk melakukan sesuatu tanpa memerlukan sinyal dari otak.
Sayangnya bagi pria AS tersebut, ular derik yang ia angkat memiliki sistem syaraf terprogram untuk menggigit apa pun yang menyentuh tubuh reptil tersebut. Tidak hanya menggigit, ular derik juga memiliki bisa yang setiap tahunnya membunuh beberapa orang di Amerika Serikat.
Profesor biologi dari University of Cincinnati, Bruce Jayne, bersama seekor ular berbisa di laboratoriumnya. Foto: University of Cincinnati
“Hal ini cukup sering terjadi. Bahkan, seorang peneliti pernah digigit ular dengan cara yang sama,” terang Jayne.
Jayne mengaku memperlakukan ular yang sudah mati sama seperti ular yang masih hidup.
ADVERTISEMENT
“Anda dapat melukai tangan Anda pada taring seekor ular yang sudah lama mati dan Anda masih bisa terkena bisanya,” tutupnya
(EDR)