Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lubang Terdalam di Planet Bumi Ada di Rusia, Begini Isinya
22 Juli 2020 8:32 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Uni Soviet menjadi negara yang menggali lubang ini pada tahun 1970. Kala itu, Uni Soviet bertujuan untuk mempelajari secara dalam apa yang ada di dalam inti planet Bumi.
Lubang ini kemudian dinamai Kola Superdeep Borehole. Dengan kedalaman tersebut, bahkan lubang ini mengalahkan dalamnya titik terdalam di lautan, Palung Mariana.
Tidak hanya untuk keperluan sains , ternyata lubang ini juga merupakan bagian dari gerakan Uni Soviet untuk memenangkan perang dingin. Saat itu, Uni Soviet mencoba mengalahkan Amerika Serikat untuk menggali lubang terdalam di dunia.
Dilansir dari Atlas Obscura, Amerika Serikat menggali lubang terdalamnya di pesisir Pasifik di Meksiko. Sementara Uni Soviet menggali Kola Superdeep Borehole di Teluk Kola.
Namun, Amerika Serikat (AS) menghentikan proyek tersebut pada tahun 1966. Sulitnya mencari sumber finansial menjadi alasan AS menghentikan proyek luar biasa tersebut. Sementara bagi Uni Soviet, proyek tersebut berlangsung selama puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
Proyek di Teluk Kola itu berjalan selama 24 tahun hingga tahun 1994. Mengingat teknologi pada masa itu yang belum canggih, pencapaian Uni Soviet itu dapat dianggap sangat luar biasa.
Lalu, apa yang peneliti temukan pada lubang berkedalaman 12 kilometer tersebut?
Salah satu yang paling menakjubkan sebenarnya hanya berupa air. Tidak ada satu ilmuwan pun pada masa tersebut yang mengira bahwa air akan dapat ditemukan.
Selain air, fosil berukuran mikro juga ditemukan oleh ilmuwan. Sebanyak 24 spesies fosil berusia sekitar 2 miliar tahun ditemukan pada kedalaman tujuh kilometer.
Ilmuwan juga menemukan bebatuan yang amat panas. Suhu batuan itu mencapai 180 derajat Celsius, 80 derajat Celsius lebih panas dibandingkan apa yang diperkirakan oleh para ilmuwan. Bebatuan tersebut juga berumur amat tua, sekitar 2,7 miliar tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara pada kedalaman 12 kilometer di bawah permukaan bumi ditemukan air, fosil, serta bebatuan kuno yang sangat panas. Tentu saja akan menarik jika lubang tersebut digali pada masa sekarang dengan bantuan teknologi yang lebih mutakhir.
(EDR)
Live Update