Konten dari Pengguna

Macan Tutul Ekor Buntung Terekam Kamera di Halimun Salak, Bogor

18 Februari 2021 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Macan tutul Jawa di Gunung Halimun. Foto: Dok. BTN Halimun Salak
zoom-in-whitePerbesar
Macan tutul Jawa di Gunung Halimun. Foto: Dok. BTN Halimun Salak
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dari Balai Taman Nasional (BTN) menemukan macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) dengan kondisi ekor yang buntung. Penemuan ini terungkap dalam camera trap (kamera jebakan) saat ilmuwan melakukan pemantauan satwa liar di area Gunung Halimun selatan, tepatnya di wilayah Resort Taman Nasional, Cimantaja, Bogor.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, macan tutul Jawa memiliki ekor panjang dengan corak totol hitam dengan warna tubuh didominasi kuning kecoklatan. Namun, kucing besar yang ditemukan peneliti BTN itu terlihat memiliki ekor yang tampak tumpul, seperti dipotong. Sekilas, buntut ini mirip seperti buntut kucing dengan ekor yang sangat pendek, namun bedanya buntut macan tutul tidak membulat di bagian ujung.
Objek macan tutul ekor buntung yang ditemukan juga tampak sangat blur dan terlalu dekat. Tim kesulitan untuk mendapatkan gambar hewan tersebut secara utuh dan sempurna.
Hal itu karena banyaknya kendala yang dialami tim dalam proses pemantauan macan tutul di wilayah Cimantaja. Di antaranya ialah kesalahan penempatan kamera jebakan yang dipasang di jalur akses warga, sehingga terlalu banyak aktivitas orang lalu lalang tertangkap kamera.
ADVERTISEMENT
Ciri yang tidak biasa membuat macan tutul ekor buntung dianggap sebagai 'hewan folklor' yang biasa dikisahkan oleh masyarakat setempat. Macan tutul ekor buntung sering dilihat oleh para orang tua zaman dulu, yang hidup di sekitar Gunung Halimun. Namun di masa sekarang, warga sekitar taman nasional sendiri tidak pernah melihat macan ekor buntung secara langsung.
“Hal menarik yang kami dapatkan ialah keterkaitan antara folklor yang ada, atau cerita rakyat dengan tangkapan kamera yang kami dapatkan, yaitu tentang keberadaan seekor macan tutul yang didefinisikan oleh warga sekitar, memiliki ekor yang buntung,” kata Wahyu Fajar Pamungkas, salah seorang tim BTN Gunung Halimun.
Macan tutul disebut jenis hewan yang bersembunyi. Hal itu juga menjadi salah satu faktor macan tutul ekor buntung sangat sulit ditemukan.
ADVERTISEMENT
Dengan munculnya macan tutul tersebut, tim BTN Halimun Salak berhasil mengidentifikasi keberadaan macam tutul di wilayah tersebut, serta mendapatkan informasi mengenai satwa mangsa macan tutul.
Macan tutul Jawa di Gunung Halimun. Foto: Dok. BTN Halimun Salak
Berdasarkan hasil pemantauan, mereka menemukan beberapa hewan liar yang menjadi mangsa macan tutul yang hidup di daerah Gunung Halimun, yaitu musang, burung puyuh, dan babi hutan.
Melansir Mongabay, saat ini macan tutul sudah masuk dalam UU No 5 tahun 1990 dan P. 106/MENLHK/2018 sebagai satwa yang dilindungi, bahkan sebagai satu dari 25 satwa prioritas yang ditingkatkan populasinya.
Memperhatikan kondisi tersebut, pemerintah merespons dengan mengeluarkan Permen LHK No P.56/Menlhk/Kum.1/2016 Tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Macan Tutul Jawa [Panthera pardus melas] mulai tahun 2016-2026. Visi yang ingin dicapai berupa terwujudnya hubungan harmonis antara manusia dan macan tutul Jawa dalam ekosistem yang seimbang dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
(MRT)