Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Makhluk Hidup dan Lingkungannya yang Tak Bisa Dipisahkan
1 Juli 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:52 WIB
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Coba perhatikan beberapa interaksi makhluk hidup di sekitar kamu. Misalnya, kupu-kupu yang hinggap di atas bunga. Kupu-kupu mengisap nektar dari bunga. Sedangkan di sisi lain, kupu-kupu membantu penyerbukan bunga.
Contoh antara kupu-kupu dan bunga tersebut merupakan pola interaksi makhluk hidup dan lingkungan .
Selain contoh kupu-kupu dan bunga, ada pula cacing yang menggali tanah untuk mencari makanan. Namun, cacing juga membuat tanah menjadi lebih subur dan gembur bila ditanami tanaman.
Makhluk hidup tidak akan bisa dipisahkan dengan lingkungan, begitu pula sebaliknya. Sebab, keduanya akan saling membutuhkan.
Hubungan antara Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Mengutip buku Interaksi Makhluk Hidup dan Lingkungannya, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan memengaruhi perkembangan makhluk hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan yang dapat bernapas, tumbuh, dan berkembang biak. Contoh makhluk hidup adalah manusia, hewan, dan tumbuhan.
Sistem ekologi yang menggambarkan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem sendiri terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik merupakan komponen yang mengacu pada makhluk hidup atau organisme hidup lainnya. Sehingga, makhluk hidup yang termasuk ke dalam komponen biotik adalah manusia, hewan, tumbuhan, virus, bakteri, jamur, dan lainnya.
Sedangkan untuk komponen abiotik, merupakan komponen yang ada dalam ekosistem tetapi tidak hidup. Contoh komponen abiotik adalah air, suhu, udara, tanah, iklim, kelembapan udara, dan lainnya.
Komponen abiotik ini akan memengaruhi jenis makhluk hidup yang ada di dalam ekosistem. Misalnya, pada ekosistem yang panas dan kering seperti gurun pasir. Makhluk hidup yang tinggal di sana adalah unta dan kaktus.
ADVERTISEMENT
Komponen abiotik dan biotik dalam suatu ekosistem akan saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan yang teratur.
Interaksi makhluk hidup dan lingkungannya secara alami sudah dalam kondisi yang seimbang. Namun, keseimbangan itu bisa rusak jika ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau kerusakan alam akibat ulah manusia.
Soal tentang makhluk hidup dan lingkungannya akan saling bergantung dan menjadi satu kesatuan.
Alam akan selalu mengatur, sehingga perbandingan antara komponen biotik (produsen, herbivora, dan karnivora) dan komponen abiotik dalam keadaan yang seimbang.
Demi menjaga keseimbangan interaksi makhluk hidup dan lingkungan, maka akan selalu terjadi peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan ini akan membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.
ADVERTISEMENT
Contoh interaksi makhluk hidup dan lingkungan adalah tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, sehingga bisa hidup.
Kemudian, tumbuhan yang sudah tumbuh besar akan menjadi makanan hewan herbivora. Selanjutnya, hewan herbivora akan dimakan oleh hewan karnivora.
Lalu, hewan karnivora akan mati dan diurai tubuhnya oleh pengurai. Tubuh hewan karnivora hasil penguraian tersebut dapat menyuburkan tanah yang menjadi tempat hidup tumbuhan.
Sehingga, bisa kita melihat dengan jelas jika makhluk hidup dan lingkungannya akan selalu bergantung satu sama lain.
(NSF)