Masalembo, Segitiga Bermuda di Indonesia

Konten dari Pengguna
23 Januari 2021 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kapal karam. Foto: Teksomolika via Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal karam. Foto: Teksomolika via Freepik
ADVERTISEMENT
Ada sebuah wilayah perairan Indonesia yang disebut sebagai 'Segitiga Bermuda-nya' Indonesia. Ia berada di kawasan Pulau Masalembo.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kecelakaan kapal dan pesawat tenggelam terjadi di kawasan tersebut. Inilah yang membuat perairan Masalembo dijuluki sebagai 'Segitiga Bermuda'. Hal itu juga ditulis oleh Mochammad Chaeran dari Universitas Maritim AMNI Semarang dalam karya ilmiah bertajuk "Misteri Segitiga 'Masalembo' Merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia" yang diunggah di Jurnal Sains dan Teknologi Maritim.
Dalam jurnal itu, Mochammad Chaeran mencatat sejumlah kecelakaan kapal yang tercatat di wilayah itu. Pada bulan-bulan tertentu, kondisi perairan yang terletak di timur Laut Jawa ini menghasilkan ombak yang tinggi dan pusaran arus yang bisa mengakibatkan kecelakaan kapal dan pesawat.
Kapal Tampomas II
Menurut jurnal sains dan teknologi maritim yang berjudul "Misteri Segitiga 'Masalembo' Merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia," kecelakaan di perairan ini diawali oleh tenggelamya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tampomas II pada 27 Januari 1981.
ADVERTISEMENT
Kapal yang membawa 1.105 Penumpang, 191 mobil, dan 200 motor tersebut, terbakar di tengah perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan akhirnya karam di perairan Masalembo. Akibat kejadian tersebut, 431 orang tewas termasuk sang kapten, Abdul Rivai.
Kapal Ferry Senopati Nusantara
Setelah 25 tahun kasus tenggelamnya KMP Tampomas II, kecelakaan di perairan Masalembo dimulai lagi oleh karam Kapal Ferry Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006. Kapal tersebut berangkat dari Teluk Kumai, Kalimantan Tengah, menuju Semarang, Jawa Tengah.
Kapal mengangkut 542 penumpang, tujuh truk besar, dan satu alat berat tersebut. Pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga kapal tersebut tenggelam karena cuaca buruk.
Pesawat Adam Air
Tidak kurang dari satu minggu, kecelakaan kembali terjadi di perairan Masalembo. Kali ini kecelakaan menimpa pesawat udara Adam Air tujuan Surabaya-Manado yang terbang pada 1 Januari 2007.
ADVERTISEMENT
Pesawat yang membawa 102 penumpang itu dinyatakan hilang tanpa jejak setelah tak bisa dihubungi ATC Makassar. Akibat kejadian tersebut, seluruh penumpang yang berjumlah 102 orang meninggal dunia.

Kapal-kapal Lainnya

Rentetan kecelakaan terus berlanjut melibatkan beberapa kapal seperti, karamnya Kapal Muatan (KM) KM Fajar Mas, KM Mutiara Indah, KM Teratai Prima, dan KMP Mutiara Sentosa.
Kasus terakhir di Perairan Masalembu adalah Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara dengan rute Surabaya-Balikpapan yang terbakar saat melaut pada pada Kamis, 22 Agustus 2019 pukul 20.45 WIB. Untungnya, seluruh penumpang dinyatakan selamat, tak ada korban jiwa.
Seringnya kecelakaan di wilayah tersebut dikarenakan faktor alam. Ia merupakan daerah pertemuan antara arus Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, dan Selat Makasar.
ADVERTISEMENT
(MRT)