Masalembo si Segitiga Bermuda Indonesia, Tempat Jatuhnya Adam Air 14 Tahun Lalu

Konten dari Pengguna
1 Februari 2021 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peta Segitiga Masalembo. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta Segitiga Masalembo. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Perairan Masalembo dikenal sebagai Segitiga Bermuda Indonesia karena banyaknya kejadian tragis yang terjadi di wilayah ini. Salah satu kasus yang paling menyita perhatian adalah jatuhnya pesawat Adam Air.
ADVERTISEMENT
Pada 1 Januari 2007 pesawat Adam Air 574 dinyatakan jatuh di daerah perairan Masalembo dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado.
Pesawat yang membawa 102 penumpang itu dinyatakan hilang tanpa jejak setelah tak bisa dihubungi ATC (Air Traffic Controller) Makassar. Akibat kejadian tersebut, seluruh penumpang yang berjumlah 102 orang meninggal dunia.
Black box atau kotak hitam ditemukan di kedalaman sekitar 2.000 meter perairan Majene, Sulawesi Barat. Kecelakaan ini menawaskan seluruh penumpang yang berjumlah 102 orang terdiri dari 96 orang penumpang dan 6 awak kabin.
Pada 11 Januari, beberapa bagian ekor pesawat dan puing-puing lainnya berhasil diangkat dari lautan Masalembo. Butuh waktu sekitar tujuh bulan untuk menemukan black box Adam Air 574. Bedasarkan hasil rekaman, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyimpulkan jatuhnya pesawat Adam Air karena cuaca buruk yang merusak alat navigasi Inertial Reference System (IRS). KNKT juga mengatakan pesawat jatuh menabrak air laut hingga terbelah dua.
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang, sebuah rekaman diduga sebagai percakapan terakhir antara pilot dan kopilot Adam Air beredar luas di internet. Akhirnya izin terbang maskapai tersebut dicabut oleh Departemen Perhubungan pada Maret 2008 setelah mengalami kecelakaan berkali-kali.
Rute penerbangan Adam Air 574. Foto: Wikimedia Commons
Kecelakaan berlanjut pada 19 Juli 2007. Saat itu, Kapal Muatan (KM) Mutiara Indah karam di perairan tersebut. Tujuh hari kemudian, giliran KM Fajar Mas yang menyusul tenggelam di perairan Masalembo.
Pencarian puing kapal KM Fajar Mas, disusul tenggelamnya KM Sumber Awal pada 16 Agustus 2007. Kapal itu membawa 178 orang, terdiri dari 134 penumpang dan 44 anak buah kapal (ABK). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, awalnya kebakaran terjadi di cardeck kapal namun tidak bisa dipadamkan dan akhirnya api pun membesar.
ADVERTISEMENT
Kasus terakhir di Perairan Masalembo adalah Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara dengan rute Surabaya-Balikpapan yang terbakar saat melaut pada pada Kamis, 22 Agustus 2019 pukul 20.45 WIB. Untungnya seluruh penumpang dinyatakan selamat, tak ada korban jiwa.
Secara adminisratif, Kepulauan Masalembo berada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Luas total wilayahnya mencapai 40,85 km persegi.