Konten dari Pengguna

Melihat Jejak Pohon Purba Tertua Berusia 386 Juta Tahun

24 Maret 2021 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fosil hutan purba yang ditemukan di Catskill, dekat kota Cairo, New York. Foto: William Stein/Christopher Barry
zoom-in-whitePerbesar
Fosil hutan purba yang ditemukan di Catskill, dekat kota Cairo, New York. Foto: William Stein/Christopher Barry
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis pohon memang terkenal bisa berumur panjang. Tidak mengherankan jika ada pohon yang hidup lebih lama dari umur manusia.
ADVERTISEMENT
Salah satu pohon yang diketahui berumur sangat panjang adalah The Great Basin Bristlecone Pine (Pinus Longaeva) yang berada di sekitar White Mountains, California. Ilmuwan memperkirakan pohon ini berumur 5.000 tahun. Melansir Trees Atlanta, alasan pohon pinus ini dapat hidup sangat panjang karena tingkat pertumbuhan yang sangat lambat.
Pinus Longaeva. Foto: Laura Camp via Flickr
Namun pohon Pinus Longaeva bukanlah jejak pohon tertua yang ditemukan manusia. Jejak pohon tertua yang berhasil ditemukan adalah fosil akar pohon yang ditemukan di wilayah Catskill, New York. Fosil yang ditemukan pada tahun 2019 ini diperkirakan berusia 386 juta tahun. Fosil pohon purba ini diklaim sebagai bukti bahwa hutan terbentuk lebih awal pada Zaman Devonian.
“Zaman Devonian mewakili waktu di mana hutan pertama muncul di planet Bumi,” ujar profesor emeritus biologi di Binghamton University, Wiliam Stein.
ADVERTISEMENT
Mengutip Science Daily, penemuan fosil hutan di situs Catskill sekaligus mengambil alih gelar “hutan tertua” dari fosil hutan sebelumnya yang ditemukan di Gilboa, New York. Usianya berkisar 2 juta sampai 3 juta tahun lebih muda dari fosil hutan di Catskill.
Kemunculan hutan pertama mendorong banyak perubahan dramatis pada ekosistem. Mulai dari bumi, lautan, atmosfer global, konsentrasi CO2 di atmosfer, sampai iklim, seluruhnya bertransisi menjadi sepenuhnya berbeda.
Dalam penggalian di Catskill, tim peneliti menemukan tiga sistem akar yang unik, menghasilkan hipotesis bahwa hutan Zaman Devonian mirip dengan hutan yang kita kenal hari ini. Terdiri dari pohon-pohon beragam jenis yang menempati tempat-tempat yang berbeda, tergantung kondisi setempat.
Salah satu pohon yang mereka temukan memiliki karakteristik mirip pohon palem bernama Eospermatopteris. Pohon ini pertama kali diidentifikasi di situs Gilboa dan memiliki akar yang relatif belum sempurna. Seperti rumput liar, Eospermatopteris kemungkinan hidup di banyak lingkungan, sekaligus menjelaskan keberadaan di dua lokasi berbeda.
ADVERTISEMENT
Selain Eospermatopteris, peneliti juga menemukan fosil pohon Archaeopteris yang dalam beberapa hal mirip dengan tanaman dari benih modern.
Archaeopteris tampaknya mengungkap awal masa depan akan menjadi seperti apa hutan nantinya,” ujar Stein.
Selain itu, peneliti juga dikejutkan dengan temuan sistem akar pohon lainnya yang diduga hanya ada selama Zaman Karbon, yaitu scale tree atau pohon skala dari kelas Lycopsida. Pohon primitif ini merupakan bagian dari flora hutan batubara yang ketinggiannya mencapai 30 meter.
“Apa yang kita dapatkan di Cairo adalah struktur akar yang tampak identik dengan pepohonan raksasa dari kawasan rawa-rawa batubara Zaman Karbon dengan akar memanjang yang memesona,” ujar Stein.
(MRT)