Melihat Kehebatan AI Bikin Wajah Manusia dari Sketsa Coretan Tangan

Konten dari Pengguna
19 Juni 2020 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peneliti dari Hong Kong menciptakan teknologi berbasis artificial intelligence yang mampu menghasilkan foto wajah realistis hanya dari sketsa kasar buatan tangan. Foto: Chen et al.
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti dari Hong Kong menciptakan teknologi berbasis artificial intelligence yang mampu menghasilkan foto wajah realistis hanya dari sketsa kasar buatan tangan. Foto: Chen et al.
ADVERTISEMENT
Teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terbaru dapat menghasilkan foto wajah yang sangat realistis hanya dari coretan tangan.
ADVERTISEMENT
Algoritma tersebut “dilatih” menggunakan 17 ribu wajah selebriti dari seluruh dunia. Ilmuwan dari University of Hong Kong menjadi peneliti di balik teknologi terbaru ini.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu berbagai sektor industri. Beberapa di antaranya adalah membantu polisi mengidentifikasi pelaku kejahatan serta pengembangan grafik game.
Menurut laporan penelitian yang telah dipublikasikan, ilmuwan memberikan ribuan foto wajah selebritas kepada algoritma kecerdasan buatan. Kemudian, mereka menyederhanakannya hingga menjadi gambar yang amat sederhana.
Teknologi menerjemahkan gambar ke gambar secara mendalam memberikan kemampuan menghasilkan foto wajah dari sketsa coretan tangan secara cepat,” tulis tim peneliti di laporan ilmiah tersebut.
“Metode kami menggunakan sketsa input sebagai soft constraint dan membuatnya mampu menghasilkan gambar wajah berkualitas tinggi bahkan dari sketsa kasar yang belum selesai sekalipun.”
Hasil foto wajah dari sketsa kasar gambar tangan yang dibuat menggunakan teknologi berbasis artificial intelligence. Foto - Chen et al.
Salah satu masalah yang masih belum terselesaikan adalah bias ras yang terjadi pada algoritma. Hasil wajah yang dipublikasikan peneliti terlihat seluruhnya terdiri dari orang-orang berkulit putih.
ADVERTISEMENT
Peneliti menilai hal ini terjadi karena keterbatasan basis data yang dapat diberikan kepada algoritma tersebut.
“Sebagian besar hasilnya berkaitan dengan kulit berwarna putih, kami tidak memiliki kendali apapun atas ini,” ungkap peneliti dari University of Hong Kong, Hangbo Fu, kepada New Scientist.
“Di masa depan, tim berkeinginan untuk menambahkan kendali yang fleksibel agar dapat secara manual memilih kompleksitas (warna kulit) pada foto tersebut,” tutupnya.
(EDR)