Konten dari Pengguna

Melihat Wajah Bumi Tanpa Air Laut

10 Maret 2021 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bumi. Foto: Kevin Gill via Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bumi. Foto: Kevin Gill via Flickr
ADVERTISEMENT
70% permukaan planet Bumi adalah air, itulah sebabnya planet yang ditempati manusia ini dijuluki planet biru. Hamparan air laut yang menyelimuti Bumi ini masih menyimpan misteri. Banyak yang belum diketahui manusia tentang apa yang bersemayam di bawah lautan terdalam.
ADVERTISEMENT
Salah satu eksperimen yang melibatkan air di Bumi dilakukan oleh ilmuwan Japan Space Agency (JAXA), Dr James O’Donoghue. Ilmuwan tersebut membuat eksperimen tentang kondisi permukaan Bumi tanpa adanya air.
Dr James terinspirasi dari animasi NASA pada tahun 2008 yang memperlihatkan permukaan air mengalami penurunan, Dr. O’Donoghue membuat eksperimen yang jauh lebih mendalam. Dengan menggabungkan banyak data terbaru, ia mampu membuat animasi yang memiliki 35 kali lebih banyak piksel.
Paling menarik dalam eksperimen ini ada pada bagian akhir video, di mana benua yang awalnya terpisah oleh lautan dapat terhubung ketika air surut dan berubah menjadi daratan luas.
"Saya paling terkejut dengan penampilan langsung jembatan darat, misalnya selama Zaman Es terakhir Inggris dan Eropa dihubungkan, Rusia dan Alaska saling terhubung, dan wilayah antara Asia dan Australia sebagian besar terhubung," ujar Dr O'Donoghue kepada IFLScience.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan data angka yang menunjukkan perubahan level air. Yang terpenting, ia memastikan bahwa orang-orang dapat melihat eksperimennya dengan bebas, salah satunya dengan menyebarkan di media sosial Twitter dan YouTube.
“Jembatan-jembatan ini memungkinkan manusia untuk bermigrasi tanpa kapal, jadi peta ini sangat membantu dalam menjelaskan bagaimana banyak migrasi manusia dimungkinkan pada masa itu. Dengan kata lain itu adalah pelajaran pra-sejarah!"
Mengutip science made simple, dari seluruh air yang ada di Bumi hanya 2,5% air tawar yang biasa manusia gunakan untuk minum. Sayangnya, tidak semua air tawar dapat digunakan karena banyak yang membeku di gletser dan terperangkap jauh di bawah tanah. Pada akhirnya, jumlah air tawar yang tersedia untuk kita gunakan hanya sekitar 0,007% dari air di pesawat kita.
ADVERTISEMENT
Untungnya, planet Bumi sangat baik dalam menahan air, yang berarti jumlah air tawar yang tersedia untuk kita tetap relatif konstan dari waktu ke waktu.
Ketika air menguap, air akan terlepas ke luar angkasa karena atmosfer Bumi cukup dingin. Air membeku menjadi kristal padat dan jatuh kembali ke Bumi. Air terus-menerus didaur ulang ke sungai dan lautan serta tersimpan di dalam tanah. Bahkan gunung berapi, saat meletus, mengeluarkan uap air ke atmosfer. Proses perputaran ini mengartikan bahwa kita memiliki persediaan air bersih yang konstan untuk digunakan.
(MRT)