Mengintip Teknologi Rem Motor Canggih di MotoGP, Begini Cara Kerjanya

Konten dari Pengguna
19 Agustus 2020 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi MotoGP. Foto: Lisi Niesner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi MotoGP. Foto: Lisi Niesner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pebalap MotoGP bisa berlari di atas tunggangannya hingga kecepatan hampir 300 km/jam. Ketika bertemu dengan tikungan tajam, motor mesti melambat hingga kurang dari 100 km/jam dalam hitungan detik.
ADVERTISEMENT
Demi mencapai perlambatan tersebut, motor pembalap MotoGP dilengkapi teknologi pengereman super canggih. Teknologi pengereman karbon digunakan untuk mencapai kebutuhan pengereman tersebut.
Sebuah video diunggah MotoGP untuk memperlihatkan bagaimana teknologi tersebut beraksi. Ternyata, teknologi tersebut terdiri dari banyak komponen unik yang punya fungsi masing-masing.
Penasaran? Berikut adalah penjelasannya!

Piringan Cakram Karbon

Cakram dengan bahan karbon memungkinkan penurunan berat motor keseluruhan secara signifikan, selain itu penggunaannya dapat memberikan kinerja yang jauh lebih tinggi daripada menggunakan cakram berbahan baja.
Hanya saja, cakram karbon tidak dapat bekerja secara efektif sampai mencapai suhu yang tinggi, minimal pada suhu 200 derajat celcius cakram karbon dapat bekerja optimal. Karena itulah diadakan lap pemanasan dalam awal lomba selain memanaskan ban juga memanaskan cakram.
ADVERTISEMENT
Apabila sering melihat warm up lap pada MotoGP, pebalap biasanya akan melakukan pengereman mendadak untuk lebih memanaskan piringan cakramnya. Saat hujan, atau dalam kondisi cuaca yang tidak memungkinkan menaikkan suhu cakram, penggunaan cakram baja masih diperlukan.
Cakram rem berbahan karbon. Foto: Cycle News
Namun dalam keadaan suhu rendah, cakram karbon menjadi pilihan utama, dengan mengaplikasikan penutup atau pelindung untuk menaikkan dan mempertahankan suhu pada cakram bahkan saat tidak mengerem.
Sebuah piringan cakram karbon memiliki berat sebesar 1 hingga 1,2 kg yang mampu menahan temperatur tinggi hingga 800 derajat celcius. Namun penggunaan cakram karbon tidak dapat dilakukan dalam waktu lama atau menempuh jarak yang jauh, karena memang diperuntukkan untuk balap dengan maksimal pemakaian 1.000 km.
Ilustrasi cakram rem yang umum ditemukan di motor. Foto: Istimewa

Kampas Rem

Kampas rem yang digunakan untuk MotoGP juga memakai bahan dasar karbon karena karakteristik utama yang digunakan dalam MotoGP harus mampu menahan gesekan tinggi dan temperatur yang tinggi pula.
ADVERTISEMENT
Penggunaan karbon lebih diutamakan untuk menjamin pengereman yang sangat baik selama kompetisi berlangsung, sehingga kecil kemungkinannya (karbon) memudar. Di atas suhu maksimum yang dapat ditahan sebuah kampas rem karbon, koefisien gesek akan berubah dan memicu efek memudar akibat peluruhan kinerja pengereman.
Kampas rem karbon memiliki berat 50 gram, berbeda dengan kampas rem motor pada umumnya yang memiliki berat 125 gram. Sama halnya dengan cakram karbon, kampas ini memiliki daya tahan temperatur tinggi hingga 800 derajat celcius dan umur pemakaian maksimal 900 km.
Ilustrasi kampas rem yang umum terdapat pada motor. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Tuas dan Master Rem

Tuas rem atau lever digunakan sebagai tangkai untuk menyalurkan tenaga yang dikeluarkan dari jari pengendara untuk melakukan pengereman atau memperlambat laju motor.
Master rem berfungsi membawa tekanan ke sistem rem pada saat tuas rem ditarik. Karena master rem terdiri dari sebuah tangki penampung yang berisi cairan rem serta bodi master yang akan menghasilkan suatu tekanan hidrolik pada master rem.
Ilustrasi mengerem. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Kaliper

Moto GP menggunakan 4 piston kaliper monoblock berbahan aluminium. Seperti kaliper rem pada umumnya, kaliper ini berfungsi sebagai komponen hidrolik yang berfungsi mengubah energi hidrolik menjadi energi gerak (gerakan piston pada kampas rem).
ADVERTISEMENT
Salah satu perbedaan yang paling jelas dibandingkan dengan kaliper yang dipasang pada sepeda motor lainnya adalah penyematan quick coupling yang berfungsi untuk membuang udara yang tidak diperlukan pada master rem. Kinerja rem akan makin optimal berkat hilangnya udara yang tidak diperlukan tersebut dalam sistem hidrolik.
Rem. Foto: Brembo

Bagaimana Teknologi Rem Bekerja?

Cara kerja pengereman MotoGP sama halnya dengan pengereman motor biasa, menggunakan tekanan cairan untuk pergerakan kampas rem menjepit piringan cakram.
Saat pebalap berakselerasi maksimum hingga kecepatan 285 km/jam dan dalam 50 meter di depan harus memasuki tikungan dengan kecepatan 95 km/jam, maka pebalap harus melakukan deselerasi, Jari pebalap harus menarik tuas rem dengan kuat untuk mendukung deselerasi selain perpindahan gigi rendah. Tuas rem dalam MotoGP dirancang untuk dapat menahan tekanan hingga 12 kg.
ADVERTISEMENT
Saat tuas rem ditarik, master rem akan tertekan dan memberikan tekanan pada minyak rem dan diteruskan melalui selang rem ke piston yang menyebabkan kampas rem terdorong sehingga kampas rem tersebut menjepit piringan cakram yang ikut berotasi sangat cepat dengan ban depan sehingga terjadilah proses pengereman.
(EDR)