news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perkembangan Hidup Tumbuhan Angiospermae dan Penjelasannya

Konten dari Pengguna
4 Juni 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae. Foto: Rumah Belajar Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae. Foto: Rumah Belajar Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae harus melalui beberapa tahap. Secara singkat, perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae dimulai dari mikrospora hingga memiliki serbuk sari dan kepala putik.
ADVERTISEMENT
Angiospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu angeion (wajah) dan sperma (biji). Angiospermae merupakan tumbuhan dengan bakal biji yang dilindungi oleh suatu badan yang berasal daun buah atau disebut bakal buah.
Maka, tak heran jika tumbuhan ini disebut sebagai tumbuhan biji tertutup. Tubuh Angiospermae terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga.
Akar tumbuhan ini bisa berserabut atau tunggang. Pada batangnya, terdapat xilem dan floem yang bertugas sebagai pembuluh angkut.
Pada umumnya, daun buah berdaging tebal. Misalnya, mangga, melon, dan pepaya.
Daun buah berfungsi untuk melindungi biji agar tidak kekeringan. Pada kacang-kacangan, daun buah berupa kulit kacang yang tipis.

Siklus Perkembangan Hidup Tumbuhan Angiospermae

Fase dewasa atau sporofit adalah fase utama dari struktur atau tahapan yang terjadi pada perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae.
ADVERTISEMENT
Tumbuhan ini bersifat heterospora yang berarti menghasilkan mikrospora.
Mikrospora akan menghasilkan butiran serbuk gametofit jantan berupa serbuk sari dan megaspora yang akan membentuk bakal biji yang berisi gamtofit betina.
Ilustrasi Perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae. Foto: Lumen Learning
Pada setiap sel induk megaspora, sel induk akan membelah dan menghasilkan empat sel megaspora, yaitu tiga kecil dan satu besar.
Hanya megaspora besar yang akan bertahan dan menghasilkan gametofit betina (sel kandung) atau yang biasa disebut kantung embrio.
Megaspora membelah tiga kali untuk menghasilkan delapan sel inti (nukleus).
Dari delapan sel inti tersebut, satu menjadi ovum, dua sel dua sel penolong (sinegrid), tiga sel menjadi antipoda, dan dua sel yang bersatu membentuk inti kutub atau yang biasa disebut 2n.
ADVERTISEMENT
Jika terjadi penyerbukan, serbuk sari akan berkecambah membentuk buluh serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu inti vegetatif dan satu inti generatif.
Kemudian, inti generatif membelah lagi secara kariokinesis, sehingga menghasilkan dua inti, yakni satu inti sperma I dan satu inti sperma II.
Setelah buluh serbuk sari sampai di mikrofil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti sperma I membuahi ovum dan menghasilkan zigot.
Sementara itu, inti sperma II membuahi inti kutub (2n) dan menghasilkan endosperma. Pembuahan (fertilisasi) seperti ini disebut pembuahan ganda.
Zigot tersebut akan tumbuh menjadi embrio. Sedangkan endosperma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang terdiri atas embrio, endosperma, dan selaput biji disebut biji.
Ilustrasi perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae. Foto: Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kemdikbud
Pada saat bakal biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu pemencarannya. Jika biji jatuh pada tempat yang cocok, maka akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit baru.
ADVERTISEMENT
Itulah perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae. Sekarang kamu sudah mengetahui bagaimana proses dan struktur perkembangan hidup tumbuhan Angiospermae, seperti bunga bisa hidup dan tumbuh berkembang.
(MRT)