Ribuan Makhluk Terkuat Bumi Hidup di Bulan Gara-gara Ekspedisi Israel

Konten dari Pengguna
12 Maret 2021 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tardigrada atau beruang air, yang diamati melalui mikroskop objektif. Foto: Darron Birgenheier via Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Tardigrada atau beruang air, yang diamati melalui mikroskop objektif. Foto: Darron Birgenheier via Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pada 11 April 2019 lalu, salah satu makhluk terkuat di Bumi berhasil mendarat di Bulan. Makhluk itu adalah tardigrada yang menurut para ilmuwan bisa bertahan hidup sampai hari kiamat. Hewan mikroskopis ini memiliki panjang sekitar 0,012 hingga 0,020 inci, dan dapat hidup dalam suhu hingga 151 derajat Celsius, serta dapat hidup dalam keadaan beku.
ADVERTISEMENT
Kisah tardigrada berawal dari pesawat luar angkasa tanpa awak milik Israel, Beresheet, yang melakukan perjalanan ke Bulan. Dalam misi tersebut, Baresheet membawa sebuah paket seukuran DVD yang di dalamnya terdapat tardigrada yang merupakan milik Nova Spivack, pendiri organisasi non profit Arch Mission Foundation. Selain itu, paket juga membawa DNA manusia dan 30 juta halaman informasi tentang pengetahuan umat manusia
Namun, Beresheet tersebut tidak berhasil mendarat dengan mulus dan hancur menghantam Bulan. Meskipun pesawat tersebut hancur, Spivack mengatakan bahwa tardigrada yang ia kirim berhasil bertahan hidup di permukaan Bulan.
“Dalam 24 jam pertama kami hanya syok. Kami berharap bahwa itu akan berhasil. Kami tahu ada risiko tetapi kami tidak berpikir risiko itu sangat besar,” ujar Spivack.
Sebuah pesawat ruang angkasa tanpa awak dipresentasikan ke media oleh Israel SpaceIL dan perwakilan dari Israel Aerospace Industries (IAI), di Yehud, Israel. Foto: REUTERS/Amir Cohen
Tapi, setelah menganalisis bagaimana lintasan Beresheet saat jatuh dan komposisi perpustakaan bulan yang ada di dalamnya, Spivack mendapat harapan baru. Spivack percaya bahwa muatannya selamat dari kecelakaan nahas tersebut.
ADVERTISEMENT
“Muatan kami mungkin satu-satunya yang selamat dari misi itu,” kata Spivack.
Arch Mission Foundation punya rencana menciptakan “Perpustakaan Bulan”. Tardigrada yang dikirim ke Bulan itu adalah bagian dari perpustakaan Bulan rancangan Arch Mission Foundation.
Perlu diketahui, tardigrada juga mampu hidup tanpa air hingga satu dekade dengan menempatkan dirinya dalam kondisi mati suri. Jadi, mungkin saat ini tardigrada sedang mati suri di permukaan Bulan.
Tardigrada bukanlah satu-satunya hewan yang pernah melakukan perjalanan ke luar angkasa. Sebelumnya pada tahun 1973, dua laba-laba yang dinamakan Anita dan Arabella berhasil memasuki ruang angkasa. Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui apakah laba-laba masih mampu membuat jaring di luar angkasa.
Laba-laba (Araneus diadematus). Foto: Kamil Porembiński via Flickr
Hasilnya, kedua hewan tersebut berhasil membuat jaring, tetapi jaring yang dibuat lebih halus daripada jaring yang dibuat di Bumi. Selain itu, ekspedisi tersebut juga mengungkapkan banyak hal tentang efek berat gaya berat mikro pada respons motorik.
ADVERTISEMENT