Struktur Fungi, Berbeda dengan Organisme Lainnya

Konten dari Pengguna
17 Juni 2021 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi fungi. Foto: Auke Bakker via Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi fungi. Foto: Auke Bakker via Unsplash
ADVERTISEMENT
Struktur fungi atau jamur berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Struktur tubuh fungi mengikuti fungsi bagian tubuh dan habitatnya.
ADVERTISEMENT
Fungi merupakan suatu organisme hidup yang heterotrofik. Fungi tidak bisa berfotosintesis. Fungi sendiri adalah organisme yang bergantung pada zat-zat organik yang sudah siap konsumsi.
Beberapa fungi hidup sebagai parasit, namun beberapa lainnya saprob atau bukan parasit. Dikutip dari buku Biology: Exploring Life, berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur fungi secara umum:

Struktur Fungi dan Fungsinya

1. Hifa

Ilustrasi fungi. Foto: Diana Parkhouse via Unsplash
Struktur jamur fungi dan cara berkembang biaknya berbeda dengan makhluk hidup eukariotik lainnya. Sebagian besar dari struktur tubuh jamur terbuat dari hifa.
Hifa merupakan benang kecil sitoplasma yang dikelilingi oleh membran plasma dan tertutupi oleh dinding sel. Dinding sel fungi ini berbeda dengan dinding sel tumbuhan.
Dinding sel jamur terbuat dari kitin, yaitu polisakarida yang kuat dan fleksibel. Kitin juga bisa ditemukan di cangkang keong atau kerangka luar serangga.
ADVERTISEMENT
Hifa pada jamur memiliki tambahan dinding sel yang disebut dengan dinding sel silang atau disebut dengan septum. Dinding sel silang ini membagi filamen yang panjang menjadi beberapa bagian terpisah.
Jadi, sebagian besar fungi adalah multiseluler. Dinding silang pada fungi juga memiliki pori-pori yang sangat besar. Sehingga, ribosom, mitokondria, dan inti dapat berpindah dari satu sel ke sel lainnya.
Perpindahan ini yang memungkinkan fungi bisa mendistribusikan nutrisinya dari bagian tubuh tertentu ke bagian tubuh yang lainnya.
Namun, ada pula hifa yang tidak berseptum. Hifa tanpa septum ini disebut dengan senositik.

2. Miselium

Ilustrasi fungi. Foto: Damir Omerović via Unsplash
Struktur dan fungsi tubuh fungi selanjutnya adalah miselium. Miselium berfungsi sebagai struktur makan jamur.
ADVERTISEMENT
Miselium berbentuk seperti serat-serat yang memungkinkan kontak fungi dengan sumber makanannya.
Fungi tidak bisa bergerak selayaknya hewan. Melalui miselium ini, fungi bisa mencari makanannya, kemudian bisa tumbuh dengan cepat.
Miselium yang berfungsi untuk mencari makanan ini terdapat pada jamur parasit yang memiliki struktur hifa houstorium.
Miselium pada fungi yang parasit disebut dengan miselium vegetatif. Houstorium bisa menembus sel inangnya untuk memperoleh makanan.
Kemudian, beberapa miselium juga berfungsi untuk berkembang biak. Miselum yang digunakan untuk pembiakan disebut miselium generatif. Alat reproduksi pada miselium generatif akan menghasilkan spora.
Ukuran miselium ini bisa sangat panjang. Miselium terpanjang yang ditemukan oleh para ilmuwan berukuran 5,5 km di Oregon.
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan tersebut memperkirakan, bahwa jamur tersebut telah berusia sekitar 2.400 tahun.
Itulah struktur fungi yang memiliki ciri khas tersendiri. Fungi tidak memiliki klorofil untuk membentuk makanannya, melainkan fungi memiliki hifa dan miselium.
(NSF)