Studio Kolam Susu Asal Bandung Makin Agresif Garap Komik dan Animasi

Logo rumah produksi Kolam Susu. Foto: kolamsusu.studio

Memasuki tahun 2021, perusahaan asal Bandung yang memproduksi konten kreatif, 1% Studio, melakukan rebranding menjadi Kolam Susu. Pergantian indentitas ini dilakukan untuk mendorong daya saing dan merespons dinamika pasar.

Salah satu langkah yang akan diambil adalah mendorong produktivitas judul cerita ke berbagai media dan menyediakan jasa konten kreatif bedasarkan karakter yang dimiliki studio Kolam Susu.

Nama Kolam Susu diambil dari salah satu lagu band legendaris Indonesia, Koes Plus. Kolam Susu dimaknai sebagai wadah kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam. Secara aspiratif, Kolam Susu diartikan sebagai proses kreasi yang bermula dari keterbatasan yang akhirnya menciptakan produk kreatif dari kehebatan kreatornya.

Kola Susu didirikan oleh Tri Adi Pasha, Taufan Daru, dan Aghniadi pada tahun 2014. Mereka aktif memproduksi berbagai judul cerita. Berbagai judul diterbitkan dalam berbagai medium seperti, konser musik, teatrikal, komik digital, sampai merchandise. Sampai akhirnya pada tahun 2016, pendiri Kolam Susu mengambil langkah untuk menjadikannya sebagai studio independen yang bergerak di industri konten kreatif.

Berjalan sekitar tujuh tahun, Kolam Susu sudah merilis berbagai cerita, salah satu produk unggulan mereka berjudul Cergaroma. Pada awalnya, Cergaroma diterbitkan dalam format komik-strip melalui akun instagram. Cergaroma mengangkat tema romansa dalam kacamata dewasa muda.

Tokoh cerita Cergaroma. Foto: kolamsusu.studio

Setelah aktif di instagram, Cergaroma mendapatkan kesempatan untuk debut dalam format komik serial digital di LINE Webtoon. Hingga saat ini memiliki lebih dari 1 juta pembaca aktif.

Pertumbuhan followers di akun Instagram Cergaroma pun meningkat. Tercatat saat ini akun instagram Cergaroma sudah mendapatkan 77 ribu followers.

Selain mengubah indentitas, di tahun 2021 Kolam Susu akan mengembangkan virtual influencer melalui karakter dari cerita Cergaroma. Karakter Radi, Maya, dan Laras, sebagai bintang utama, akan memiliki akun di berbagai platform media sosial.

“Kami menantikan para konseptor produk Indonesia untuk bisa berkolaborasi dengan kami untuk mempromosikan produk ataupun layanan dengan menggunakan karakter dengan pendekatan komunikasi yang kami kembangkan ini,” ujar salah satu pendiri Kolam Susu, Aghniadi.

Pada akhir tahun 2020, Kolam Susu juga telah menggandeng investor yang aktif membentuk ekosistem digital Indonesia, Alexander Rusli. Menurut Alexander, kondisi dunia saat ini terus berubah di era digital, dan upaya untuk memberikan produk atau layanan berkomunikasi menjadi lebih kompleks.

“Saya menyukai founders yang memiliki kemauan yang kuat untuk mencoba hal-hal baru. Studio Kolam Susu sudah berhasil mengeksplorasi cara-cara baru untuk memperluas dan menghubungkan para generasi digital,” ujar Alex.

Alex juga menambahkan bahwa dirinya yakin suatu saat nanti industri komik dan animasi Indonesia akan berhasil menembus pasar global.

“Saya percaya pelaku industri di Indonesia tidak kalah saing dengan pemain global saat ini. Dalam beberapa waktu ke depan, saya yakin Indonesia bisa menjadi salah satu pemain global di industri animasi,” kata Alex