Konten dari Pengguna

Teknologi Sukses Pertemukan Anak dan Keluarga yang Terpisah 32 Tahun

28 Agustus 2020 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Unik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mao Yin, atau Gu Ningning, bertemu kembali dengan orang tua kandungnya setelah terpisah selama 32 tahun berkat bantuan teknologi. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Mao Yin, atau Gu Ningning, bertemu kembali dengan orang tua kandungnya setelah terpisah selama 32 tahun berkat bantuan teknologi. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Reputasi buruk mengitari penggunaan teknologi facial recognition di tempat umum. Permasalahan privasi jadi penyebabnya. Namun kali ini, penggunaan teknologi tersebut di China justru berhasil menyatukan keluarga yang terpisah sejak 32 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Mao Yin, seorang warga negara China, diculik pada tahun 1988 ketika masih berumur dua tahun. Dilansir dari South China Morning Post, Mao Yin diculik ketika keluarganya tengah berada di sebuah hotel di daerah Xian.
Setelah diusut, ternyata Mao dijual kepada pasangan yang belum memiliki anak di daerah Sichuan. Kala itu, Mao dibeli dengan harga Rp 12 juta dan diberikan nama baru, Gu Ningning.
Ilustrasi penculikan anak. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Selama tiga dekade, orang tua kandung Mao berusaha mencari anaknya. Sang ibu, Li Jingzhi, bahwa beberapa kali muncul di acara televisi untuk memberi pengumuman ihwal penculikan tersebut.
Sekitar 32 tahun berselang, polisi mendapatkan kabar tentang seorang pria di Sichuan yang membeli seorang anak pada akhir tahun 1980-an. Dilansir Xinhua, penyelidikan mengungkapkan bahwa Gu Ningning mirip deskripsi yang diberikan soal hilangnya Mao Yin.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, kepolisian setempat menggunakan teknologi facial recognition untuk menganalisis wajah Mao. Analisis tersebut kemudian digunakan untuk mengidentifikasi Gu Ningning.
Analisis tersebut menunjukkan kecocokan. Gu Ningning pun melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi identitasnya. Setelah dipastikan cocok, Mao Yin atau Gu Ningning akhirnya dapat bertemu kembali dengan orang tua kandungnya.
Teknologi facial recognition di China. Foto: Sijia Jiang
“Saya tidak ingin terpisah darinya lagi,” kata Li, yang diberitahu pada Hari Ibu bahwa putranya yang telah lama hilang telah ditemukan.
“Ini adalah hadiah terbaik yang pernah saya dapatkan pada Hari Ibu,” katanya saat konferensi pers, Senin, yang disiarkan di stasiun televisi CCTV.
Mao, yang menjalankan bisnis dekorasi rumah di Sichuan, akan pindah kembali ke Xian untuk tinggal bersama orang tua kandungnya. Pada konferensi pers, Mao mengatakan dia berencana menghabiskan waktu bersama orang tua kandungnya.
ADVERTISEMENT
“Sejujurnya, aku belum yakin tentang masa depan,” ujar Mao dikutip Xinhua.
Polisi masih mendalami penyelidikan kasus penculikan yang dialami oleh Mao Yin. Pihak berwenang tidak memberikan informasi tentang orang tua angkatnya.
(EDR)