Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
10 Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam
10 Maret 2025 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menjenguk orang sakit adalah salah satu sunah dalam Islam yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Selain sebagai bentuk kepedulian, menjenguk orang sakit juga dapat mendatangkan pahala.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Tidaklah seorang Muslim menjenguk saudaranya yang sakit kecuali ia berada dalam kebun surga hingga ia kembali." (HR. Muslim)
Namun, ada beberapa adab menjenguk orang sakit yang perlu diperhatikan umat Islam agar kunjungan membawa manfaat dan tidak membebani yang sedang sakit. Berikut penjelasannya.
Adab Menjenguk Orang Sakit dalam Islam
Merujuk buku Ringkasan Kitab Adab karangan Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub dan Adab Menjenguk Orang Sakit karya Hafidz Muftisany, berikut adab menjenguk orang sakit dalam Islam.
1. Niat yang Ikhlas
Sebelum menjenguk orang sakit, seorang muslim perlu meluruskan niat. Menjenguk bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan kepedulian ke sesama Muslim.
2. Mengucapkan Salam dan Bertanya Kabar dengan Lembut
Saat masuk ke ruangan atau rumah orang yang sakit, dahulukan dengan mengucapkan salam dan bertanya kabar dengan lembut.
ADVERTISEMENT
Contoh ucapan yang baik: "Assalamu’alaikum, bagaimana keadaanmu hari ini? Semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesehatan padamu."
3. Mendoakan Kesembuhan
Islam mengajarkan untuk selalu mendoakan orang yang sedang sakit. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
Allahumma rabban-nas, adzhibil-ba’sa, isyfi anta asy-syafi, la syifa’a illa syifa’uka, syifa’an la yughadiru saqaman.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah dia, Engkaulah Dzat yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikit pun." (HR. Bukhari & Muslim)
4. Tidak Berlama-lama
Menjenguk orang sakit sebaiknya tidak terlalu lama agar tidak mengganggu waktu istirahatnya. Jika kondisi pasien lemah, cukup kunjungan singkat yang memberi semangat tanpa membuatnya merasa lelah.
5. Membawa Hadiah atau Buah Tangan
Membawa buah tangan seperti buah-buahan, makanan sehat, atau sesuatu yang disukai pasien dapat menjadi bentuk kepedulian dan memberikan kebahagiaan bagi orang yang sedang sakit.
ADVERTISEMENT
6. Memberi Motivasi dan Semangat
Orang yang sakit sering merasa sedih atau putus asa. Sebagai pengunjung, seorang muslim dianjurkan untuk memberikan motivasi dan mengingatkan bahwa sakit adalah ujian serta penghapus dosa.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: "Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit atau rasa sakit, kecuali Allah akan menghapus kesalahannya sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya." (HR. Bukhari & Muslim)
7. Menghindari Pembicaraan yang Tidak Menyenangkan
Hindari berbicara tentang hal-hal yang bisa membuat orang sakit menjadi sedih atau stres, seperti masalah pekerjaan, keuangan, atau penyakit yang lebih parah. Sebaliknya, berikan kata-kata yang menenangkan dan menyenangkan.
8. Tidak Membawa Banyak Orang
Jika ingin menjenguk bersama teman atau keluarga, pastikan jumlah orang yang datang tidak terlalu banyak agar tidak mengganggu ketenangan pasien dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
9. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Jika sedang tidak sehat, sebaiknya menunda menjenguk agar tidak menularkan penyakit ke pasien. Selain itu, selalu menjaga kebersihan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah kunjungan.
10. Menghormati Aturan Rumah Sakit atau Rumah Pasien
Jika menjenguk di rumah sakit, patuhi aturan yang berlaku, seperti jam besuk dan batasan jumlah pengunjung. Jika menjenguk di rumah, hormati kebiasaan keluarga pasien dan tidak memaksakan diri jika pasien tidak siap menerima tamu.
(NDA)