Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
2 Makna Makna Kamis Putih bagi Umat Katolik dan Kristen
14 April 2022 7:05 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makna Kamis Putih sangatlah penting bagi umat Katolik. Bukan hanya itu, Kamis Putih adalah salah satu bagian dari Trihari Suci atau makna masa prapaskah selain dari Jumat Agung dan makna Sabtu Suci.
ADVERTISEMENT
Puncak dari Trihari Suci adalah Paskah yang merupakan hari kebangkitan Juru selamat yang menggenapi nubuat para nabi terdahulu.
Peristiwa makna Kamis Putih adalah saat di mana Yesus membasuh kaki muridnya, melakukan perjamuan terakhir, dan akhirnya tertangkap di Taman Getsemani. Paskah merupakan salah satu dari hari besar Agama Kristen.
Kita bisa belajar tentang pelayanan, kerendahan hati, kebersamaan, dan kesederhanaan. Selain itu, kita bisa mempelajari bahwa Yesus dalam bentuk manusia bisa sedih. Dalam Kamis Putih, kita juga tahu bahwa Yudas Iskariot mengkhianati Yesus.
Makna Kamis Putih bagi Umat Katolik dan Kristen
Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani. Ada juga pemimpin yang ingin mendapatkan pelayanan yang eksklusif, tetapi tidak pernah memberi pelayanan yang eksklusif kepada rakyat-Nya.
1. Belajar Pelayanan dan Kerendahan Hati
ADVERTISEMENT
Perjamuan Kudus atau Perjamuan Terakhir adalah peristiwa paling terkenal di dunia. Momen ini juga dilukis oleh Leonardo da Vinci, seniman termahsyur di dunia melalui lukisan “The Last Supper”. Lukisan aslinya sekarang disimpan di Gereja Santa Maria, Milan, Italia. Saat itu, orang-orang Yahudi sedang memasuki masa Paskah.
Sebelum melakukan perjamuan, Yesus sudah menunjukkan ekspresi sedih. Yesus sudah sering memperingatkan murid-Nya bahwa dia sendiri akan menjadi martir penebusan dosa. Hal ini kembali diucapkannya kembali. Hal ini tentu menunjukkan bahwa waktunya untuk menggenapi nubuat para nabi sudah dekat.
ADVERTISEMENT
Saat makan malam, Yesus sudah memperingati murid-muridnya bahwa satu dari 12 murid-Nya akan mengkhianati-Nya. Tentu saja, murid-murid bertanya-tanya siapa orang yang dimaksud oleh Gurunya tersebut. Namun, ada satu orang yang menyadari bahwa dialah yang akan menyerahkan Yesus kepada orang Farisi dan faksi lain yang membenci Yesus, yaitu Yudas Iskariot. Yesus juga menyebutkan bahwa Petrus akan menyangkal Yesus sebanyak 3 kali sebelum ayam berkokok.
2. Berdoa dan Kasihilah Musuhmu
Yesus dalam tubuh manusia begitu sedih dan takut karena Dia akan menggenapi nubuatan para nabi. Mungkin, hal ini terasa aneh bagi mereka yang tidak mengimani Yesus Kristus. Namun, hal tersebut tidaklah aneh karena Yesus sendiri adalah Tuhan yang memanifestasikan diri-Nya menjadi manusia.
Yesus adalah Manusia dan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Dia juga memiliki sifat seperti manusia, seperti marah, sedih, dan takut. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dengan begitu khusyu. Dia berkomunikasi dengan Bapa-nya tentang laporan bahwa Dia sudah siap untuk menggenapi janji penebusan dosa.
Yesus ditemani oleh Petrus dan dua orang anak Zebedeus, Yakobus dan Yohanes. Namun, ketiga orang itu justru tidur saat Yesus meminta mereka untuk berjaga. Oleh sebab itu, Yesus menasehati mereka untuk berjaga-jaga sebab roh itu menurut, tetapi daging lemah. Nasehat dari Kristus itu menunjukkan kepada kita untuk tetap menahan nafsu duniawi. Kita harus berjaga-jaga dan mengontrol nafsu duniawi supaya tidak terjebak di dalam dosa.
Kisah di Taman Getsemani ini juga mengajarkan kepada kita untuk tetap setia berdoa kepada Allah Bapa. Berdoa adalah komunikasi dengan Tuhan. Kita harus tetap menjaga komunikasi dengan Allah supaya perjalanan kita di dunia itu terberkati oleh Tuhan.
ADVERTISEMENT
Petrus adalah hamba yang setia. Hal ini tentu ditunjukkan ketika dia melakukan perlawanan terjadap prajurit yang ingin menangkap Yesus. Petrus memotong kuping salah satu prajurit. Nama prajurit tersebut adalah Malkhus.
Namun, Yesus justru marah dengan perbuatan Petrus dan memilih untuk menyembuhkan kuping Malkhus. Yesus memberikan teladan kepada kita bahwa kekerasan tidak boleh dilawan dengan kekerasan. Dia adalah sosok yang anti-kekerasan dan memilih jalan damai. Yesus Kristus memilih jalan salib daripada kekerasan karena dia sadar bahwa takdir-Nya sudah ditentukan sejak lama.
Itu dari dua makna Kamis Putih yang bisa kita ambil dan jadikan sebagai pegangan hidup sebagai anak Tuhan yang baik. (DNR)