Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
20 Sifat Mustahil Bagi Allah SWT dalam Ajaran Islam
6 Desember 2021 18:31 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai seorang umat Islam, ada baiknya mengetahui sifat-sifat yang dimiliki Allah SWT. Selain itu, mengetahui dan mempercayai sifat-sifat yang Allah miliki merupakan bentuk mengamalkan rukun iman yang pertama, salah satunya adalah sifat mustahil bagi Allah.
ADVERTISEMENT
20 Sifat Mustahil Bagi Allah SWT dalam Ajaran Islam
Dalam agama Islam mengenal 3 sifat bagi Allah, yakni sifat wajib, mustahil, dan jaiz. Sifat wajib adalah sifat yang pasti Allah miliki dan tidak ada satupun makhluk ciptaan-Nya memiliki salah satu diantaranya. Sifat mustahil adalah sifaf yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Sementara sifat jaiz adalah sifat Allah yang bebas melakukan sesuatu ataupun tidak.
Dikutip dari buku Asmaul Husna & 20 Sifat Allah karya H.F. Rahadian (2004), 20 sifat mustahil bagi Allah yaitu:
1. Adam (Tiada)
Sifat mustahil pertama bagi Allah adalah tiada. Allah memiliki sifat wujud artinya mustahil bagi Allam memiliki sifat tiada. Sebagaimana dalam Surat Al A’raf ayat 54 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.”
2. Huduth (Baru)
Allah adalah Tuhan yang ada sebelum alam dan seisinya diciptakan. Maka mustahil bagi Allah memiliki sifat baru. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al Hadid ayat 3 yang artinya:
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”
3. Fana (Binasa)
Allah merupakan Tuhan yang ada sebelum adanya makhluk hidup. Bagi Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Sebagaimana yang tertulis dalam Surat Ar Rahman ayat 27 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.”
4. Mumatsalatu Lilhawaditsi (Menyerupai Makhluknya)
Allah yang menciptakan seluruh makhluk hidup. Tidaklah mungkin Allah menyerupai bentuk maupun sifat seperti makhluk ciptaannya. Sebagaimana yang ada dalam Surat Al Ikhlas ayat 4 yang artinya:
“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
5. Ihtiyaju Bighayrihi (Berdiri dengan yang Lain)
Allah merupakan Tuhan yang ada sebelum makhluk-Nya diciptakan. Maka sangatlah mustahil bagi Allah memiliki sifat bergantung dengan makhluk-Nya. Sebagaimana yang tertulis dalam Surat Al Ankabut ayat 6 yang artinya:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
6. Ta’addud (Lebih dari Satu)
ADVERTISEMENT
Allah adalah Tuhan yang satu. Hal tersebut disebabkan karena Allah adalah Maha Esa atau Tunggal. Seperti yang tertulis dalam Surat Al Ikhlas ayat 1-4 yang artinya:
“Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
7. Ajzun (Lemah)
Sifat mustahil berikutnya adalah ajzun atau lemah. Allah adalah Tuhan yang Maka Besar dan Maha Kuasa. Tidak mungkin bagi Allah memiliki sifat lemah. Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 20 yang artinya:
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
ADVERTISEMENT
8. Karahah (Terpaksa)
Allah tidaklah mungkin terpaksa dalam melakukan hal yang dikehendaki. Allah adalah Tuhan yang berkehendak atas segala sesuatu. Seperti yang tercantum dalam Surat Hud ayat 107 yang artinya:
“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.”
9. Jahlun (Bodoh)
Allah tidaklah mungkin memiliki sifat jahlun atau bodoh. Sebab Allah mengetahui segala hal yang ada di alam semesta. Seperti tertulis dalam Surat Al Hujurat ayat 18 yang artinya:
“Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
10. Mautun (Mati)
Allah adalah Tuhan yang kekal abadi dan tidak akan pernah mati. Seperti yang ada dalam Surat Al Furqan ayat 58 yang artinya”
ADVERTISEMENT
“Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.”
11. Shamamun (Tuli)
Allah adalah Tuhan yang Maha Mendengarkan. Tidak ada satupun hal yang tidak mungkin tidak terdengarkan Allah. Seperti yang tertulis dalam Surat Al Asy-Syura ayat 11 yang artinya:
“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.”
12. ‘Umyun (Buta)
Selain Maha Mendengarkan, Allah juga merupakan Tuhan yang Maha Melihat. Sebagaimana yang ada dalam Surat Al Hujurat ayat 18 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
13. Bukmun (Bisu)
Allah tidaklah mungkin memiliki sifat bisu. Sebab Allah adalah tuhan yang selalu memberi tuntunan hidup bagi manusia. Seperti dalam Surat An Nisa ayat 164 yang artinya:
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
14. Kaunuhu ‘Ajizan (Zat yang Lemah)
Allah adalah Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu yang ada. Tidaklah mungkin bagi Allah memiliki sifat lemh. Sebagaimana yang ada dalam Surat Al Baqarah ayat 20 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.”
15. Kaunuhu Karihan (Zat yang Terpaksa)
Allah merupakan Tuhan yang memiliki kehendak atas segala hal. Tidaklah mungkin bagi Allah memiliki sifat terpaksa. Sebagaimana yang tertulis dalam Surah Yasin ayat 82 yang artinya:
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.”
16. Kaunuhu Jahilan (Zat yang Bodoh)
Tidaklah mungkin bagi Allah memiliki sifat bodoh. Allah memiliki sifat Maha Mengetahui. Seperti yang tertulis dalam Surat An Nisa ayat 176 yang artinya:
ADVERTISEMENT
“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
17. Kaunuhu Mayyitan (Zat yang Mati)
ADVERTISEMENT
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah mati. Allah memiliki sifat kekal abadi dan tak akan pernah mati. Seperti dalam Surat Al Furqan ayat 58 yang artinya:
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.”
18. Kaunuhu Asshama (Zat yang Tuli)
Umat Islam pasti mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Mendengarkan. Seperti dalam Surat Al Baqarah ayat 256 yang artinya:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
ADVERTISEMENT
19. Kaunuhu ‘Ama (Zat yang Buta)
Tidaklah mungkin bagi Allah memiliki sifat buta. Sebab Allah Maha Melihat segala sesuatu. Seperti yang tertulis dalam Surat Al Hujurat ayat 18 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
20. Kaunuhu Abkama (Zat yang Bisu)
Allah adalah Tuhan yang sering membimbing umat-Nya dan berfirman atas segalanya. Sebagaimana yang ada dalam Surat An Nisa ayat 164 yang artinya:
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”
Sekarang sudah mengetahui 20 sifat mustahil bagi Allah SWT bukan? Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan tentang Keagungan Allah SWT. (MZM)
ADVERTISEMENT