3 Permainan Tradisional Sunda Favorit

Konten dari Pengguna
9 Maret 2021 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Update tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Permainan Tradisional Sunda Manda, Foto: inibaru.id
zoom-in-whitePerbesar
Permainan Tradisional Sunda Manda, Foto: inibaru.id
ADVERTISEMENT
Dilansir dari situs resmi Universitas Muhammadiyah Malang, permainan tradisional perlu dilestarikan kembali, karena permainan berbasis teknologi tidak selalu berdampak baik bagi anak-anak. Selain jadi sulit bergaul, permainan berbasis teknologi juga kerap membuat anak-anak lupa waktu dan hanya menghabiskan waktu di kamar, hingga mengabaikan waktu makan.
ADVERTISEMENT
Banyak permainan tradisional menarik yang datang dari Tanah Sunda. Maka dari itu, banyak permainan tradisional Sunda yang menjadi masyarakat Indonesia.

3 Permainan Tradisional Sunda Favorit

Berikut adalah 3 permainan tradisional favorit yang berasal dari Tanah Sunda:
1. Hahayaman
Kata hahayaman sendiri diambil dari Bahasa Sunda Hayam yang berarti ayam. Di dalam Bahasa Indonesia, permainan ini juga dikenal dengan nama ayam-ayaman. Permainan ini dapat dimainkan dengan jumlah pemain yang cukup banyak, minimal 10 orang. Ada 2 peran di dalam permainan ini, yaitu ayam dan musang. Peran tersebut bisa ditentukan dengan cara hompimpa dan suit. Anak-anak yang tidak berperan akan membentuk lingkaran.
Anak yang berperan sebagai ayam akan dikejar oleh anak yang berperan sebagai musang sampai dapat, namun musang tidak boleh menangkap ayam di dalam lingkaran. Setelah ayam berhasil ditangkap, permainan baru akan dimulai dengan pemilihan ayam dan musang yang baru. Permainan ini bisa melatih ketangkasan dan kemampuan pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
2. Sunda Manda
Permainan ini melambangkan usaha manusia untuk membangun tempat tinggal dan mencapai kekuasaan dengan menaati peraturan yang berlaku. Untuk memainkannya, diperlukan lahan yang besar. Nanti 9 petak dengan tulisan angka 1-9 akan digambar dan ditulis di atasnya. Lalu siapkan pula gacuk yang umumnya berasal dari pecahan genting. Namun, jika tidak ada, bisa diganti dengan benda lain yang aman untuk anak-anak.
Permainan dimulai dengan melempar gacuk ke petak yang telah digambar. Para pemain harus mencapai petak terakhir dengan melompati seluruh petak tersebut dengan 1 kaki saja tanpa menginjak kotak tempat gacuk terjatuh. Pemain yang berhasil menyelesaikan satu putaran petak bisa memilih 1 kotak untuk dijadikan sawah. Kotak itu hanya boleh diinjak oleh kedua kaki pemiliknya saja. Pemain dengan sawah paling banyak akan menjadi pemenangnya.
ADVERTISEMENT
3. Endog-endogan
Permainan yang bisa dimainkan oleh 2 orang atau lebih ini diambil dari kata endog yang berarti telur. Para pemain akan menumpuk tangan mereka yang telah dikepal, hingga berbentuk seperti tumpukan telur. Lalu menyanyikan lagu berikut:
"Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre."
Tiba di kata “pree”, kepalan tangan atas akan ditabrakkan ke bagian bawah. Lalu kepalan paling bawah akan terbuka, seolah menjadi telur yang pecah. Permainan akan selesai setelah semua kepalan tangan terbuka. Permainan ditutup dengan menyanyikan lagu ini: : "Goleang-goleang mata sapi Bolotot."
Itulah 3 permainan tradisional Sunda favorit. Selamat mencoba!
(BR)